Cemburu Tanda Cinta
¤¤•¤¤
Sejak pagi Ayana sudah direpotkan dengan Bilal yang rewel dan tidak ingin ditinggal. Masih sama seperti kemarin, Bilal menempel seperti selotip pada Ayana. Wanita itu jadi tidak bisa pergi kemana-mana. Bahkan Ayana harus izin bekerja karena harus mengurus Bilal. Padahal panas Bilal sudah turun, tapi manjanya masih tersisa.
Seharian ini yang Ayana lakukan selain membantu ibu mertuanya di dapur dan mengurus rumah adalah menemani Bilal. 70% harinya dihabiskan di kamar bersama anak itu. Beruntung anak itu baru saja tidur jadi Ayana punya kesempatan membantu mertuanya menyiapkan makam siang.
"Nda..."
Ayana sontak menatap ke umber suara dimana Bilal berlari ke arahnya.
"Nda..."
Bilal berlari kecil dan begitu sampai di dapur dia langsung memeluk kaki Ayana.
"Bilal kok bangun, sayang?" tanya Hana.
"Soalnya Bunda ninggalin Bilal, Nek..." jawabnya.
"Nda kok ninggalin Bilal?" sekarang Bilal yang bertanya pada bundanya.
"Bilal bangun Bunda gak ada. Kok ditinggalin?"
Ayana terkekeh lalu mencubit gemas hidung Bilal.
"Bunda masakin makan siang buat kamu. Makan yuk."
"Masak apa?" tanya Bilal.
"Bubur."
"Kok bubur? Bilal gak suka," katanya.
"Suka atau enggak kamu harus makan karena Bunda udah bikinin. Ayo, duduk di kursi," kata Ayana.
Ayana kemudian mengangkat Bilal dan mendudukkannya di kursi.
"Tapi Bilal gak suka bubur, Nda.. Gak enak..."
Ayan acuh, malah duduk di samping Bilal dan mulai menyendok bubur itu.
"Ayo, Aaa..."
Bilal menggeleng. "Gak mau... Gak mau itu. Gak enak Nda..." rengeknya.
"Iya, nanti malam aja ya, Bunda bikinin yang lain. Sekarang Bilal makan siang terus minum obat, okay?"
Bilal menggeleng lagi. "Gak mau Nda... Bilal mau ayam..."
"Gak ada, Bilal. Ayamnya... Ayamnya..."
Apa ya? Batinnya bingung.
"Ayamnya gak mau dimakan Bilal soalnya Bilal gak nurut sama Bunda. Ayamnya marah sama Bilal. Gimana dong? Sekarang makan dulu yang dibuatin Bunda, nanti malam Bunda gorengin ayamnya, okay?"
"Gak mau, Nda..."
"Bilal gak boleh nakal, sayang. Nanti Bunda bilangin Ayah kalau Bilal nakal. Nanti dimarahin Ayah, gimana?"
"Iih! Gak boleh, Nda... Nda gak boleh ngadu ke Ayah..."
"Ya kalau gitu Bilal makan dulu. Nanti malam Nda janji bikinin ayam goreng kesukaan Bilal, okay?"
Bilal diam sejenak menatap bundanya yang tersenyum. Kemudian tatapannya beralih pada sang nenek yang sejak tadi diam memperhatikannya.
Bundanya pasti menang. Bilal tidak akan bisa membela diri di depan ayahnya. Bundanya punya saksi.
"Ayo, aaa..."
Mau tidak mau Bilal membuka mulut karena ancaman bundanya. Wanita itu selalu bisa membujuknya, lebih tepat mengancamnya akan mengadu pada sang ayah kalau Bilal nakal. Padahal Bilal gak nakal, loh... Dia hanya kadang tidak mau menurut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...