Mama
¤¤•¤¤
Seperti yang dijanjikannya pada Bilal, hari ini Alfin akan menjemputnya. Alfin sudah berdiri di depan gerbang TK tempat Bilal menimba ilmu selama setengah jam. Dia sengaja datang lebih awal karena sangat tidak sabar bertemu dengan anaknya.
Alfin melihat arlojinya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima menit. Pria itu tak menghembuskan nafas, malah melebarkan senyumnya saat tau jam pulang anak itu semakin dekat. Benar saja, baru saja dia mengalihkan pandangan, riuh suara anak-anak memasuki gendang telinganya.
"Ayah!"
Semua anak berhamburan keluar kelas, tak kerkecuali Bilal yang langsung berlari menghampiri Alfin. Pria itu berjongkok, merentangkan tangannya dan beberapa saat kemudian, Bilal masuk ke pelukannya.
"Ayah!"
"Masyaallah, anak ayah... Ayah kangen banget sama kamu."
Alfin memeluk Bilal dengan erat. Sungguh, rindu sekali rasanya. Alfin memang sering ke luar kota dan tidak pulang sampai beberapa hari, tapi kali ini sampai seminggu lebih, bahkan di seminggu pertama dia sama sekali tidak bicara atau mendengar kabar jagoannya.
"Ayah, Bilal kangen, tau."
Alfin terkekeh gemas melihat Bilal yang mengerucutkan bibirnya.
"Ayah juga kangen banget sama kamu, sayang."
"Ayah kok sibuk banget, sih? Ayah gak bisa di telfon, gak kasih kabar, kan Bilal kangen. Kata Bunda, Ayah lagi sibuk banget. Ayah ke luar kota yang jauh. Katanya ke hutan, mangkanya gak ada sinyal. Terus Bunda tiba-tiba ngajakin nginep di rumah Nenek lamaa... banget. Soalnya Nenek lagi sakit. Kasihan Nenek, ya udah Bilal ikut aja."
Alfin yang mendengar ucapan polos Bilal itu terkekeh. "Iya, maaf. Maafin Ayah ya, sayang? Yang penting sekarang Ayah sama Bilal lagi kan?"
Bilal mengangguk membuat Alfin tersenyum gemas kemudian mencium kedua pipi gembil bocah itu.
"Ya udah, sekarang kita ke rumah sakit, ya? Kita jenguk Nenek habis itu ajak Bunda pulang."
Bilal kembali mengangguk. Sejurus kemudian Alfin langsung menggendong Bilal dan membawanya masuk ke mobil. Tanpa menunggu lagi, Alfin menancap gas dan bergegas menemui Ayana di rumah sakit tempat Nenek Mela dirawat.
**
"Bilal, jangan lari, Nak."
Alfin memperingatkan Bilal agar tidak berlari di lorong rumah sakit. Kendati sepi, tapi dia takut Bilal jatuh karena lantai yang cukup licin.
"Ayo, Yah. Cepetan!"
Alfin menangkap tangan Bilal dan menggandengnya, takut jika anak itu berlari lebih kencang lagi untuk sampai di ruangan neneknya.
"Assalamualaikum."
Bilal membuka pintu ruangan sang nenek dengan ceria, nampaknya anak itu tidak sabar bertemu bundanya.
"Assalamualalikum Bunda." Sedikit memekik, Bilal memanggil Ayana dan langsung berlari ke arah Ayana.
"Waalaikumsalam, anak Bunda..."
Ayana menyambut Bilal dengan senyum cerah. Alfin yang melihat itu tersenyum simpul. Tatapannya beralih pada nenek sang istri yang nampak lemah di atas ranjang pesakitan.
"Assalamualaikum, Nek."
Alfin meraih tangan Mela yang tersenyum tipis padanya.
"Nek, maaf ya? Alfin baru bisa jenguk sekarang," kata Alfin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...