-35-

2.6K 196 201
                                    

Luka dan Bahagia

¤¤•¤¤

Hari ini Ayana terpaksa tidak bisa ikut ke acara pernikahan Gita karena Bilal yang masih sakit dan tidak mau ditinggal bundanya. Alfin jadi harus pergi sendiri dan tidak ada yang digandeng. Rasanya aneh sekali saat biasanya dia menggenggam tangan Ayana di saat seperti ini. Kali ini berbeda. Tapi tak apa. Lagipula hanya sebentar.

Alfin memarkir mobilnya saat sampai di gedung resepsi. Begitu keluar dari parkiran Alfin langsung berpapasan dengan Jiji dan Danial.

"Loh, kalian..."

Keduanya tentu kaget melihat Alfin. Mereka saling tatap kemudian tersenyum canggung.

"Kalian pacaran?" tanya Alfin.

Danial meringis.

"Hehehe... Iya," kata Danial.

"MasyaAllah..  Alhamdulillah. Akhirnya... Udah gue duga dari awal sih, kalian udah ketebak, soalnya biasanya yang suka berantem itu ujung-ujungnya jadian," kata Alfin.

"Hahaha... Kakak bisa aja. Oh iya, Ayana gak ikut?" tanya Jiji.

"Bilal lagi sakit, gak mau ditinggal. Gak mungkin Bilal diajak juga kan lagi sakit."

Keduanya manggut-manggut.

"Mau bareng ke dalem? Gak enak banget sendirian," kata Alfin dan memgundang tawa keduanya.

"Ya udah, ayo masuk."

Ketiganya pun masuk bersamaan. Kebetulan juga mereka bertemu Jimmy, Mina, Viki, dan Yuri.

"Assalamualaikum," sapa Alfin.

"Waalaikumsalam. Eh, ada yang dateng ke kondangan sendiri, nih..." kata Viki.

"Kasihan banget, ya? Hahaha..."

"Gak usah ketawa. Gak ada yang lucu. Lagian b aja, kok," jawab Alfin.

Tatapan Alfin beralih pada Mina. Sudah lumayan lama Alfin tidak melihatnya.

"MasyaAllah... Mina. Lama gak ketemu udah kelihatan makin berisi," celetuknya.

"Heh! Jangan lihat-lihat istri orang. Mentang-mentang gak ada istri, mata jelalatan," kata Jimmy.

"Astaghfirullah.."

Alfin hanya bisa beristigfar sambil mengusap dada.

"Gua gak jelalatan. Gua gak berani lirik cewek selain Ayana. Gua takut dosa. Gua cuma gak sengaja lihat Mina dan gua langsung nyeletuk aja. Kan kita juga udah jarang ketemu di RS lo jarang main juga. Mentang-mentang Mina hamil aja lo gak pernah keluar," jawab Alfin.

Jimmy mendengus sebal. "Iya lah. Kan gua suami siaga. Selalu jagain Mina. Entar kalau dia melahirkan tiba-tiba gua bisa nemenin. Gak sibuk kerja," katanya.

"Gak usah nyindir," kata Alfin membuat yang lain tertawa. Yah, mereka tau sebenarnya Jimmy dan Alfin tidak bertengkar, hanya bercanda.

"Loh. Bentar, Lo bukannya Jiji temannya Ayana? Kok sama Danial? Kalian jadian apa gimana ceritanya?" tanya Jimmy pada Jiji dan Danial.

"Iya, Bang. Yah... Setelah gua pelet akhirnya Jiji mau sama gua," kata Danial membuat yang lain tertawa.

"Kapan nih, undangannya? Harus disegerakan biar gak ilang," timpal Viki.

"Yah, tunggu aja. Segera kok," kata Danial.

Kemudian terjadi percakapan ringan diantara mereka semua hingga acara dimulai. Resepsi berjalan sangat lancar, sayangnya di tengah acara Alfin mendapat telfon darurat dari rumah sakit dan mengharuskannya pergi.

Because of God [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang