Tolong putar mulmednya. Pas nulis sambil denger yt, lah nemu lagu ini. Hiks....
Semua Akan Baik Jika Sudah Waktunya
¤¤•¤¤
Ayana mencoba tersenyum melihat wanita cantik yang kini duduk di meja riasnya mengenakan kebaya putih dengan polesan make up sederhana.
"Kamu cantik," ucap Ayana.
"Maaf, Kak."
Wanita itu—Jane bukan berterima kasih, tapi malah meminta maaf.
Ayana menunduk. Dia tersenyum miris dalam hati.
"Aku gak perlu maafmu. Kalau pun kamu minta maaf seribu kali aku mungkin gak akan seratus persen memaafkanmu. Aku gak tau apa alasan kamu sampai menolak pisah sama Mas Alfin dan tetap mempertahankan pernikahan ini. Padahal kamu tau, Mas Alfin sudah memiliki istri dan anak, Mas Alfin pun mencintai mereka."
Jane hanya bisa menunduk sambil meremat jarinya. Setetes air matanya jatuh. Bagaimana dia katakan pada Ayana? Dia juga berat, tapi Jane memiliki alasan kuat.
"Ak-aku hanya ingin bahagia, Kak."
"Dengan merebut suami orang?"
Jane diam sejenak. "Aku gak rebut Mas Alfin. Bahkan dia sama sekali gak mencintaiku. Kakak masih bisa sama dia. Jane gak minta kalian pisah," kata Jane dengan suara bergetar.
"Kenapa kamu masih aja mengelak? Kenapa kamu gak punya hati? Apa perasaanmu sebagai wanita sudah mati? Kenapa kamu egois?" Tanya Ayana yang mungkin sedang ingin melampiaskan kemarahannya sekarang.
"Kakak kesini mau merelakan Kak Alfin untuk menikahiku atau mau memakiku?"
Ayana diam menatap pantulan wajah Jane di kaca.
"Aku sedang mencoba ikhlas dan menerimamu. Tapi gak semudah yang aku kira sebelumnya," kata Ayana.
"Sejak kecil aku gak biasa membagi milikku dengan orang lain. Bahkan saat Ayahku menikah lagi dan kasih sayangnya terbagi untuk ibu tiriku dan adik tiriku aku marah besar, aku kabur dari rumah. Tapi Alhamdulillah, pada akhirnya aku menerima mereka dengan ikhlas dan kami saling menyayangi. Belajar dari saja, aku pun mencoba ikhlas. Siapa tau kita bisa saling menyayangi."
Ayana menghembuskan nafas. Dia tersenyum kemudian menghapus air matanya.
"Maaf kalau aku sedikit kasar sama kamu. Aku akan mencoba menerima. Aku udah berserah diri sama Allah. Dia yang akan menunjukkan segalanya mulai sekarang. Aku gak akan minta kalian pisah. Aku percaya, kamu punya alasan kuat untuk bertahan walaupun aku gak tau apa."
Ayana mengusap bahu Jane sambil tersenyum manis.
"Udahlah, lebih baik kita turun. Yang lain pasti sudah menunggu."
Kemudian keduanya turun. Di ruang tengah sudah ada Alfin tentunya, seorang penghulu, Viki, Jimmy, Aji, ayah Ayana, Hana, dan Ayu.
Ayana sendiri yang mendadandani Jane dengan gaun pengantin miliknya dulu, Ayana sendiri yang menuntun Jane agar duduk di samping suaminya, bahkan Ayana sendiri yang menutupkan kerudung di kedua mempelai. Semua tidak habis pikir dengan ketegaran yang ditunjukkan Ayana. Hana dan Ayu yang melihat saja begitu sakit dan ingin mengumpati Jane dan Alfin, bagaimana bisa Ayana sekuat itu?
Subhanallah, Ayana. Hatimu begitu besar. Betapa bodohnya adikku yang udah nyakiti kamu. Tapi semua ada balasannya, kamu hanya tinggal menungu, batin Ayu.
Alfin mendongak menatap Ayana yang tersenyum padanya. "Aku udah ikhlas, sekarang kamu juga harus ikhlas, Mas. Ini yang kamu mau kan?"
Kemudian Ayana mundur dan duduk diantara Hana dan Ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...