Dia yang Membuat Ay berubah
¤¤•¤¤
Ayana membanting pintu kamarnya dengan keras lalu melemparkan tubuhnya ke ranjang. Dia memukul-mukul bantal sambil terus mengumpat.
Tidak ingin menangis karena tidak mau terlihat lemah. Tapi apa daya, air mata itu jatuh juga. Ayana mengusap air yang ada di pipinya lalu menenggelamkan wajahnya di bantal.
Nyebelin! Mereka nyebelin! Kenapa gak mati aja!
Ayana mendengar pintu kamarnya terbuka, lalu ranjangnya bergerak menandakan ada yang duduk di sana.
"Ayana... Kamu nangis?"
"Udah, jangan nangis."
Rambut Ayana diusap. Tapi Ayana tidak berminat melihat siapa yang melakulannya. Sudah bisa ditebak, pasti neneknya.
"Udah, gausah didengerin. Mereka udah nenek marahin kok. Mereka gak bakalan bikin cucu nenek yang cantik ini marah lagi."
Ayana mengangkat wajahnya lalu menatap sang nenek yang tersenyum padanya.
"Emang nenek ngerti mereka ngomong apa tadi?" tanya Ayana.
Neneknya itu terkekeh.
"Ya enggak lah, bahasa Inggris nenek aja ga bisa. Apalagi Bahasa Korea. Nenek taunya cuma saranghaeyeo."
Bibir Ayana mengerucut. "Terus nenek marahin mereka gimana? Kan nenek gak tau masalahnya." kata Ayana.
"Ya emang gak tau. Tapi kamu marah, udah pasti mereka ngomong yang engga-engga dan nyinggung perasaanmu."
Ayana menghapus air matanya lalu memeluk neneknya.
"Ada apa, Ay? Cerita dong. Tadi mereka bilang apa?"
Ayana diam sejenak lalu menggelengkan kepalanya.
"Ayana..."
Ayana menghembuskan nafas lalu melepaskan pelukannya. Menegakkan tubuh lalu menatap wanita tua yang masih terlihat cantik itu.
"Appa gak percaya sama Ay, nek. Tadi Yuri bilang kalau Ay itu nikah cepat soalnya, Ay, A-ay ha-hamil di luar nikah. Mangkanya Ay mau dilamar," kata Ayana.
Mata wanita itu membulat.
"Enak aja anak itu bilang! Ya gak mungkin kamu begitu, Ay! Kamu anak baik-baik. Gak mungkin sampek melakukan hubungan di luar nikah!" teriak Mela, nenek Ayana.
"Tapi Appa gak percaya," kata Ayana sambil menunduk.
Mela mengusal rambut Ayana sambil tersenyum.
"Tapi yang penting Ay gak lakuin itu'kan?"
"Tapi Appa gak percaya sama Ay. nek. Padahal Ay anak kandungnya. Tapi Appa malah lihatin Ay kaya Ay itu emang ngelakuin itu."
Air mata Ayana menetes lagi, dengan cepat dia menghapusnya.
"Udah. Gausah didengerin. Sekarang kamu turun lagi, makanmu tadi belum selesai."
Ayana menggeleng.
"Udah gak nafsu." katanya.
Mela berdecak. "Pokoknya kamu harus makan. Nenek ambilin. Nenek bawa ke kamarmu. Bentar."
"Nenek, gak usah. Ay gak papa. Gak laper. Lapernya udah ilang. Serius." kata Ayana.
"Ay..."
"Nek. Gak usah. Tadi sempet makan sedikit, kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...