H.I.I.T.S.S
¤¤•¤¤
Ayana hanya bisa mendengus sebal berkali-kali melihat Yuri yang sejak tadi bicara tanpa henti. Jiji hanya bisa tersenyum sambil menenangkan Ayana. Dia yakin, Ayana sekarang ingin sedang ingin mencaci adik tirinya itu.
"Ganjen."
"Sabar, Ay."
Mendengus sebal. Dia menatap nyalang Yuri yang masih asik bicara tanpa jeda pada Alfin.
"Yuri. Kamu disini buat memenin aku bicara sama Alfin, bukan sebaliknya."
Yuri menatap Ayana sebentar sebelum akhirnya kembali tersenyum dan bicara pada Alfin. Bicara panjang lebar tanpa jeda, membuat Alfin terlihat takut dengan keagresifannya. Bisa dilihat dari ekspresi wajahnya dan bagaimana dia mencoba mendengarkan gadis itu bicara.
"Oppa, Oppa tau gak? Dulu eonni itu nakal. Dia juga sudah punya banyak mantan pacar. Dia juga dulu pernah berciuman dengan para pacarnya. Dia bahkan pernah merokok saat SMP. Sering bolos sekolah juga, Oppa."
"Jung Yuri! Stop it!"
Tiga orang itu terperanjak mendengar Ayana yang memekik.
"What are you talkin' about? Itu bukan hal yang harus kamu katakan!"
"Kenapa? Tapi itu kenyataan kan?"
"Itu masa lalu, Yuri! Sebelum aku pindah kesini. Kenapa kamu masih membicarakan itu? Memang kenapa? Kamu juga pernah kan?"
"Well. Aku hanya memberi tau Alfin Oppa tentang eonnie dulu. Bukankah dia berhak tau? Kenapa eonnie marah?"
Jiji meringis melihat kakak beradik yang akhirnya beradu mulut itu. Bukan apa-apa, tapi dia tidak tau mereka sedang membicarakan apa. Tapi dari ekspresi dan wajahnya, dia yakin sahabatnya itu akan meledak sebentar lagi.
"Ay, udah. Ada kak Alfin." bisik Jiji.
Ayana menghentakkan kakinya lalu berlari masuk ke dalam. Jiji segera mengejar sahabatnya itu setelah mendelik dan mengumpati Yuri.
Alfin menghembuskan nafas, dia menatap Yuri yang nampak masih kesal.
"Yuri-sshi."
Yuri segera menoleh, dia langsung mengubah ekspresi wajahnya begitu Alfin memanggilnya.
"Ne, oppa."
"Aku rasa Ayana benar, itu keburukan kakakmu, tidak seharusnya seorang adik berkata begitu pada calon suami kakaknya." kata Alfin. Yuri terdiam.
"Aku gak tau apa maksudmu bicara begitu. Tapi yang harus kamu tau, bagaimanapun masa lalu Ayana, aku akan menerimanya karena semua orang pasti punya masa lalu dan itu bukan masalah untukku. Karena aku dan Ayana menikah bukan untuk mengulang masa lalu, tapi menyusun masa depan."
Sebuah senyuman manis diberikan Alfin sebelum meninggalkan Yuri yang terdiam dengan tangan terkepal.
***
"Ay! Buka pintunya!"
"Ayana!"
Jiji mengetuk pintu kamar Ayana beberapa kali, tapi tidak ada jawaban.
"Ayana kenapa, Ji?"
Jiji menoleh pada Mela yang datang bersama ayah Ayana dan ibu tirinya.
"Ini gara-gara Yuri." kata Jiji.
"Yuri? Kenapa dia?" tanya Mela.
Jiji menggeleng.
"Jiji gak bisa bahasa korea, Jiji gak paham mereka tadi ngomongin apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...