Keinginan Alfin
¤¤•¤¤
Sumpah, Alfin tidak mengira kalau akan begini jadinya. Dia hanya berniat mengerjai Ayana. Tidak lebih.
Dia kira Ayana akan merayunya atau membujuknya supaya tidak marah padanya. Mungkin Ayana bisa bilang, "Tadi tuh, Mas Alfin di sebutin belakangan soalnya Mas Alfin bakalan jadi cinta yang terakhir dan selamanya sampai di surga."
Nyatanya Ayana malah menangis dan meminta maaf karena salah sebut nama. Bukan salah sebut sebenarnya. Alfin juga maklum kalau saja ada nama Danial disana mengingat Danial jauh lebih dekat dengan Ayana daripada dia sebelumnya. Tapi sungguh, Alfin hanya mau mengerjai Ayana.
Sekarang, setelah Ayana tau jika ternyata Alfin hanya mengerjainya, Ayana marah.
Ya, marah. Siapa yang tidak kesal jika ditinggalkan di jalan, didiami, dan perasaannya dipermainkan. Jantung Ayana sudah mau copot tadi saat Alfin marah. Nyatanya pria itu hanya mengerjainya. Menyebalkan'kan?
"Aisyahku sayang, masih marah?"
Ayana menggeleng tanpa bersuara.
"Geleng-geleng tapi gak ngomong, ih."
"Enggak, mas."
"Sambil senyum dong, Ay."
Ayana lalu tersenyum beberapa detik sebelum mengubah lagi ekspresi wajahnya jadi datar.
Alfin menghembuskan nafas. Dia menatap setiap pergerakan Ayana merapikan meja makan dan mencuci piring kotor tidak jauh darinya.
Alfin beranjak, berjalan mendekati Ayana dan berdiri di sampingnya.
Sekarang Alfin bingung harus bagaimana. Alfin itu payah kalau soal wanita sebenarnya. Jadi sekarang dia harus apa?
Dibujuk?
Iya, tapi bagaimana caranya?
"Ay, aku bantu ya?"
"Gak usah, mas. Cuma dikit kok," kata Ayana.
"Aku bener-bener minta maaf, Ay. Aku gak nyangka kamu bakalan semarah itu."
"Gak usah dibahas lagi. Udah selesai."
"Tapi kamunya masih marah. Aku bingung harus gimana, Ay. Ini udah seharian. Dari pagi sampek malem masak kamu ngambek." kata Alfin.
"Aku gak marah, mas. Emang moodnya masih jelek aja," kata Ayana.
Alfin menghembuskan nafas, memutar otak supaya membuat Ayana jadi seperti sedia kala. Ceria dan manja padanya.
Ayana selesai dengan piring-piring kotornya. Dia lalu berjalan ke ruang tengah, duduk di sofa dan menyalakan TV.
Alfin yang sejak tadi mengekor dan mengikuti Ayana itu tetap diam menatap Ayana. Otaknya masih loading memikirkan bagaimana membuat istrinya itu tersenyum.
"Ay."
"Hm?"
"Mau jalan-jalan malem gak?"
"Males, ah," jawab Ayana acuh.
Alfin menghembuskan nafas. Tidak ada cara lain lagi. Tinggal ini saja dan dia harap Ayana akan luluh dengan yang ini.
Alfin menatap Ayana sebentar sebelum melancarkan aksinya. Dia menjatuhkan kepalanya di pundak Ayana lalu memeluk erat lengannya.
Ayana yang kaget itu langsung menoleh, menatap heran Alfin yang kini cemberut sambil menatap TV di depan mereka.
"Mas Alfin kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of God [END]
Fanfiction[15+] Spesial Islamic Story. Sinetron Indonesia yang dikemas dalam bentuk fanfiction story😌 BTS Jungkook as Alfin Jungkook Mahendra TWICE Nayeon as Ayana Nayeon Andara Semua baik-baik saja hingga badai itu datang dan memporak-porandakan segalanya...