Tiga belas

157 7 0
                                        

"Engga! Apaansilu, udah lu balik Sono, dalam hitungan ke 3 kalo ga balik gua teriak nih ya? Seolah olah lu macem macem sama gua" ucapku
"Dih apaansi lu"
"Satu..." hitungan ku dimulai
"Tapi nay..."
"Dua..."
"Iya iya gua balik, tapi abis ini balik ya? Kalo ada apa apa langsung telpon gua oke? Buruan jangan lama lama film udah mau abis" cerocos Devanka
"Bawel"
"Tap..." Ucapan Devanka terpotong
"Tiiiii..."
"Iya iya...."

Devanka pun pasrah, dengan perasaan khawatir ia kembali ke kursi bioskop.

Setelah menyadari kepergian Devanka, aku pun memaksakan berdiri dan keluar toilet setelah selama kurang lebih 30 menit aku disini.

Bercermin, dan memastikan wajah ku agar terlihat baik baik saja, Akhirnya aku kembali juga ke kursi bioskop.

"Apaansi ngeliatin nya gitu banget" ucapku yang duduk dan langsung dilirik tajam oleh devanka
"Lu gapapa beneran?" Tanya Devanka lagi, lagi dan lagi
"Bisa ga si pertanyaannya diganti?" Ucapku dengan sedikit nada tinggi yang berhasil membuat seisi bioskop menatap sinis diriku.

"Mampus kekencengan ngomongnya" batinku panik sendiri

"Biasa aja gausah ngegas, pada ngeliatin gitu kan jadinya :v" ledek devanka yang matanya terfokus pada layar bioskop
"Ngeselin 😒"

Film telah selesai
Semua penonton berhamburan keluar studio

"Balik nih kita?" Tanya Jono
"Lapeeeeerrrrr" ucap Naura yang mengeluarkan ekspresi sok imut
"Makan di traktir lu juga kan nay?" Tanya Helmi Menaik turunkan alis

Seketika aku melirik Al, Al itu anak sultan loh gaes di kelas kita :v

"Apa lu liat liat? Duit gua abis buat beli popcorn sama minum elu elu pada tadikan" gumam Al
"Yaelah pare amat :v" sambung Hana
"Yaudah nih, 20rb pertama" ucap Mike mengeluarkan uang
"Yah gua cuma bawa goceng, nih" ucap Hana menyodorkan uangnya
"Ngaco, emang bener bener tuman si Hana mah 😒" lirik sinis ku

Satu persatu dari kita mengeluarkan uang terakhir masing masing, Dari 50rb sampe 5rb :)

Dan kita memutuskan untuk makan mi ayam Langganan kita semua.

(Btw, kalo kalian readers lama, Pasti tau kejadian kelas 10 pas ke tukang mi ayam, Masih inget ga? :v iya di judul "teman tapi menyakiti")

Di perjalanan menuju tempat mie ayam

"Dev, nanti mampir Ke apotek ya?" Ucapku dengan lemas di motor
"Mau beli apa?" Tanya devanka
"Ketoprak :)"
"Serius" ucap devanka yang nadanya tiba tiba berubah menjadi serius
"Mau numpang nimbang, bentar" kata ku yang lagi lagi harus berbohong demi tidak ingin terlihat lemah
"Ihhh garing banget, ke apotek cuma numpang nimbang 🤣" devanka tertawa
"Yeee bawel lu ah"
"Iya iya maap"

@Apotek

"Tunggu sini, ketauan lu ikut masuk = kita mushan!" Ancam ku yang turun dari motor
"Yaelah emang ngapasi gaboleh, sombong amat" gerutu Devanka
"Nyenyenye, udah udah diem diem, Awas aja lu ketauan masuk"

Memasuki Apotek, aku langsung menanyakan Sangobion kepada apotekernya, Dan mau ngga mau aku harus minum ditempat karena gamau ketauan siapa siapa.

Biar lemes,mual sama pusingnya cepet ilang juga si

"Udah? Berapa berat badannya?" Tanya Devanka yang melihat ku keluar dari apotek
"Iiiiih kepo banget" jawabku males sambil menaiki motor
"Astaghfirullah sabar banget ngadepin manusia kaya gini :)" kesal devanka yang langsung memaikai helm dan menancap gas motornya.

.
.
.
Skip
.
.
.

@Mie ayam Tugu

"Han pesen Han" perintahku pada Hana
"Ibuk, Mie ayam pangsit 10 porsi ya" Ucap hana memesan
"Hah? Han, kita cuma 9orang, kenapa pesenya 10 porsi?" Tanya ku bingung
"Gua dua porsi ya nay? Laperrr banget serius" ucap Hana
"Bayarnya gimana?" Tanya ku menaikan alis
"Elu lah :v" jawab Hana sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

Aku memutar bola mata ku

"Ya nay? Plisss, laper banget ih :/ Besok aku gantiiii deh :v ya ya ya? Ainayaaa cuantiiik buanget unchh" ucap Hana memuji muji ku
"Yaudah pesen, gua sama yang lain tunggu di meja nomer 8" ucapku pergi setelah berbicara dengan Hana
"Siap, Unchhh unch, tq ainaya qu🖤"

.

"Hai Jon😁" aku tersenyum Pepsodent setelah memutuskan duduk di sebelah Jono
"Diiih apaan lu senyum senyum gitu, Curiga gua" ucap Jono melihatku dengan heran
"Yaallah senyum aja di curigain :)"
"Tampang tampang lu kriminal si :v"
"Kalo senyum gitu kek Tante Tante mau nyulik anak kecil tau ga" cerocos teman laki laki ku yang hobinya meledek
"Nyenyenye" ucapku yang muak dengan bercandaan garing mereka

Aku terus memegangi pelipis ku

'Sial, pusingnya ga ilang ilang' batin ku

"Kenape lu nay?" Tanya Jono yang memergoki ku
"Hah?"

"Oh, Ini ni jidat gua berminyak banget ga si? Ini juga pipi, kek gorengan gitu ga si? :(" Ucap ku yang spontan memindahkan tangan ke pipi
"Yaelah lebay amatlu" sambung Helmi
"Tau, biasanya juga pake skincare yang ada oli oli nya juga" ucap bagus
"Hah?" Semua mata tertuju pada bagus
"Ishhh, gitu aja pada Gatau, ituloh... Apasi namanya ya? Ohiya, Face oli!" Ucap bagus yang berhasil membuat kita semua tertawa
"Pfttttttt"

"Itu namanya face oil bodoh, bukan face oli" ucap Naura sambil menoyor kepala bagus
"Yeee, Bodohan elu lah. Doi Ngajak jalan dikira jalan kaki, dasar bodoh!" Ucap bagus melirik tajam Naura
"Yeeeee suka suka gua lah, kenape lu yang sewot, gapunya doi diem diem dah lu" balas Naura
"Yeeeeeeee Mon maap, gua banyak yang suka, elu cuma satu cowo yang suka aja girangnya kek anak SD dikasih tempat pensil yang ada kalkulatornya" balas bagus lagi
"Yeeeeeeeeeeee sok kegan..."

"Hey!" Bentak Jono sambil menggebrak meja

Semua pun hening dan menunduk

"Hey tayo, hey tayo, dia bis kecil ramah, melaju melambat, tayo selalu senang ~" ucap Jono meneruskan perkataannya
"Jonooooooo!" Sorak kita semua menghabiskan Jono, yang hampir bikin jantungan

Aku dan Rahasia kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang