Toge toge apa yang bikin seneng?

319 11 0
                                    

Kurang lebih 15 menit aku menangis, entah apa yang membuat ku menangis begitu lama.

Rasanya, Bener bener sedih, bener bener enggak ada yang bisa diucapin pake kata-kata, cuma air mata yang berbicara.

Tak sadar, Aku  tertidur dengan posisi kepala bersandar pada Devanka.

----------
"Lah, dimana ini?" ucap ku yang bangun dari tidur lalu menatap langit langit kamar dengan bingung
"Kaya rumah Naura" ucapku memperhatikan sekeliling.

Aku segera keluar kamar, dan mencari siapapun yang aku kenal.

"Udah kenyang tidurnya?" Ledek Naura Sambil membawa jus mangga dan beberapa makanan.
"Ko gua bisa tiba tiba di rumah lu, Ra? kan sayap gua lagi basah, Lagi enggak bisa terbang ke sini" ucap ku yang masih bingung tapi berusaha melucu.
"Awokwok, tanyakan pada pelaku nya, tuh" kata Naura sambil menunjuk Devanka yang tengah bermain handphone di ruang televisi.

Segera ku hampiri Devanka, menepuk bahunya lalu menatap tajam.

"Tadi waktu lu nganterin sepupu lu ke rumah sakit sebelum acara keluarga, elu ketiduran, Ngantuk banget katanya. Makanya gua langsung bawa kesini, Suhu badan lu juga rada anget" papar Devanka menjelaskan.

Melihat tingkah Devanka yang menjaga rahasia, aku jadi tersenyum gemash.

"Gimana, Nay? Udah enakan?" tanya Naura.
"Ohudah ko, tapi sekarang cuacanya emang suka berubah-ubah gitu, jadi kalo suhu badan tiba tiba ikut berubah wajar lah, ya? Mungkin belom terbiasa" elak ku.
"Udah tau cuaca suka berubah-ubah, antisipasi, dong. Elu mah makan buah sama sayur aja enggak pernah mau" omel Naura yang tau kebiasaan buruk ku.
"Omelin, Ra" kompor Devanka.
"Kalo makan sayur gua jadi inget terus, Ra. Bahaya" ucapku.
"Hah? Ko bahaya?"
"Iya, coba bayangin kalo gua makan sayur bayam, kan gua jadi keinget bayam bayam dirimu" kata ku sedikit terkekeh.
"Itu bayang bayang, Sialan :v"

Setelah beberapa lama berbincang, Aku dan Devanka berpamitan untuk pulang.

"Balik ya, Ra"
"Titip salam sama mama, papah lu ya, bilang kalo tadi Ainaya mampir bawa kebahagian dan aura positif, wkwk" goda ku.
"Nyenyenye"

"Oiya, Nay, jangan lupa makan sayur toge, biar seneng" Perintah Naura
"Hah? Toge ko bikin seneng?" tanya ku bingung.
"Iya, toge ther with you, awokwok🤣" ucap Naura tertawa keras.
"Awwwww"

Devanka menggidik geli.

"Dahlah, Merinding lama lama gua disini, balik, Ra. Assalamualaikum" pamit Devanka lalu menancapkan gas motornya.

-------
Sepanjang jalan pulang, hanya senyum senyum sendiri yang bisa aku lakukan. (Membayangkan kejadian kejadian indah bersama Devanka, Awww :v)

"Nay, Kenapa, lu? Tadi waktu di rumah sakit nangis sesenggukan, sekarang senyum senyum enggak jelas. Random banget parah" gerutu Devanka melihat tingkah aneh ku dari sepion motor.

Aku hanya menggelengkan kepala dan meneruskan kegiatan mengkhayal.

----------
Sesampainya Di rumah.

"Dev," panggil ku kepada Devanka sambil menundukkan kepala
"Kenapa?"
"Em....." ucapku yang ingin menyampaikan sesuatu
"Tenang, gua enggak akan bilang sama semua orang ko, Kejadian ini tetep jadi rahasia lu, dan mulai hari ini juga jadi rahasia gua :)" sambung Devanka dengan senyum manis
"Tapi ...." Lanjutnya
"Tapi apa?"
"Tapi lu harus jaga kesehatan! Enggak boleh maksain berdiri lama di bawah matahari, Enggak boleh begadang, Banyakin olahraga dan makan makanan yang mengandung zat besi" cerocos Devanka
"Siap pak dokter" kata ku sambil hormat
"Anak pinter" puji Devanka tersenyum lalu mengusap kepala ku
"Oke, Balik dulu, ya. Salam sama calon mertua, wkwk" goda Devanka sambil menyalakan motornya.
"Apa? Enggak denger" teriakku.
"Bodoamat! Balik, Assalamualaikum" salam nya berpamitan lalu pergi.

Berlari dengan kekuatan secepat kilat, Akupun memasuki rumah.

"Ibukkkkkk aku pulaaangggggggg" teriakku dengan sangat gembira
"Astaghfirullah-_ pecah dah inimah gendang telinga gua" dumel Raka

Aku seketika kikuk, pada saat kepergok Raka

"Kenapa, lu? Bahagia banget, abis dianter pulang cowo, ya?" goda Raka sambil menyenggol baha ku
"Apaansi, Enggak jelas! Huuu" ketus ku yang langsung berjalan begitu saja menuju kamar.

----------

'15 panggilan tak terjawab'
'28 chat masuk'
'Instagram: 12 direct message for you'

"Se-khawatir ini kah, mereka? Aaaaa seneng banget di kelilingi manusia manusia yang enggak pernah ngomong sayang, tapi ngebuktiin banyak kepedulian 😍"

Aku dan Rahasia kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang