Bertemu kembali.

148 13 1
                                    

Kurang lebih 2 semester sudah ku jalani, Aku baru merasakan Biaya kuliah swasta lumayan menguras kantong ibu dan bapaku.

Aku memutuskan untuk membuka usaha online shop kecil-kecilan, Mulai dari makanan sampai barang-barang yang sedang trend pada saat ini.

"Ready Ubi lumer, Pisang nugget, pie susu, pangsit gulung, lumpring, dll Sore ini ya gaes! Yang mau silahkan list dari sekarang" tulisku di semua akun media sosial ku untuk mempromosikannya.

Responnya sangat baik, baru beberapa Minggu aku mulai berjualan, tapi penghasilannya sudah cukup untuk membiayai kuliah ku sendiri.

-
"Memangnya, kuliah sambil jualan begini Ndak capek, nduk?" Tanya eyang putri ku sambil menyiapkan beberapa makanan untuk sarapan.
"Capek sih, tapi seneng uti, Rasanya puas banget sama pencapaian sendiri, apalagi yang aku jual makanan yang dibuat sendiri😅" ucapku.

"Anak pinter, Makin bangga bapak sama anak perempuan satu ini" sambung bapak yang tiba-tiba mengusap kepala ku.
"Kalo pinter aku Ndak mungkin masuk kuliah swasta pak" sahutku yang masih berkecil hati.
"Mbak... Abraham Lincoln aja putus sekolah pada usia 12 tahun, tapi bisa jadi presiden Amerika serikat ke-16" ucap ibu.
"Nah, kegagalan itu bukan akhir dari segalanya"
"Iya-iya, emang paling bisa nyemangatin aku :v"

                         --- S K I P ---

3 Tahun kemudian.

Bisnis online ku berkembang pesat, apalagi makanan-makanan yang aku jual sendiri.

Aku mulai mendirikan toko didepan rumah, dan mendirikan cabang di beberapa tempat.

Sudah 3 cabang Cafe dan 1 Store Fashion yang ku punya sekarang.

@STIE YKPN.

"Cie yang udah punya cafe bercabang-cabang, boleh lah kasih diskon buat kita-kita" Goda teman-teman kampusku.

ketika aku sudah mulai sukses, mereka baru mendekat :).

"Oh boleh-boleh, Dateng aja, nanti tunjukin kartu mahasiswa, bilang anak STIE YKPN, nanti pasti dapet banyak diskon ko ^^" Respon ku dengan ramah.
"Asiiik, Nanti pulang ngampus mampir deh"
"Ditunggu :v"

Aku mencoba ramah kepada mereka meskipun berkali-kali aku dikucilkan dan didiskriminasi, karna menurut ku balas dendam terbaik adalah menjadi lebih baik.

---
Setelah pulang dari kampus, aku mendapat kabar jika ayahnya Devanka meninggal dunia.

Tanpa banyak berfikir, aku langsung terbang untuk mengunjungi rumah duka.

@Bandara.

"Mohon maaf, untuk penerbangan pesawat Airbus A330, Ada keterlambatan penerbangan. Di perkirakan akan berangkat pukul 19.00 malam nanti"  ucap Reseptionist dengan menggunakan pengeras suara.

"Yatuhaaan, Delay 4jam? nggak mungkin nunggu selama itu" gerutu ku setelah mendengar pengumuman tersebut.

"Coba pake kereta!" Gumam ku yang langsung mencoba memesan tiket kereta online.

"Arggghhhh kenapa habisss?!!!"

Sudah hampir putus asa rasanya.
Akhirnya, aku memutuskan untuk menyewa ojek agar mengantarkan ku kerumah Devanka.

Bayangiiiin, Jogja-Bekasi naik motor :)
Ini adalah pertama kalinya aku berpergian jauh menggunakan motor.

'kenapa enggak naik bus atau rental mobil?'

Nggak ada waktu :) Naik motor menurut ku lebih efisien waktu.

---
Sesampainya di rumah Devanka.
Sekitar pukul 22.00

Aku dan Rahasia kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang