Hufffft (suara helaan nafas ku dan Devanka secara bersamaan)
"Misi!" ucapku sedikit mendorong tubuh Devanka agar aku bisa keluar.
"Obatnya belum beraksi, tunggu 2-3 menit sampe keadaan lu membaik, baru boleh masuk kelas" ucap Devanka menghadang ku.Aku menurut, sambil menunjukan ekspresi tak senang.
Padahal, berada disampingnya adalah suatu kenyamaan paling menyenangkan untukku.'Cepat membaik, aku tak suka melihat mu seperti ini' Batin Devanka.
-
"Udah baikan, minggir! Gerah gua lama-lama Deket sama lu!" Cetus ku membuka pintu kamar mandi dengan kasar."Kalo Ainaya ngomong gitu, tandanya dia berterimakasih banyak sama gua :v Perempuan lemah, bilang makasih aja susah banget :v" Gumam Devanka tersenyum senang saat melihat ku berlalu.
'Lah, sakit ape gimane nih si Devanka? Dari Mane ngomong makasihnya wei! Eh tapi bisa aja dari hatiiiii. Uwuuu :v'
-
Aku kembali ke kelas."Materi ini sudah paham? Ada pertanyaan?" Ucap Bu Ratna.
Seketika Juna mengangkat tanganya.
"Juna? Ada yang mau ditanyakan?"
"Ainaya dari tadi pake masker Bu, masa dikelas pake masker. Enggak sopan!" Sahutnya melirik ku dengan sinis."Ohiya, Ainaya, kenapa kamu pake masker?" Tanya Bu Ratna kepada ku.
'Laki-laki tapi mulutnya kaya perempuan-_' batinku kesal.
"Aianya?"
"Oh, anu Bu... Em..." Jawabku gugup.
"Ainaya lagi flu bu, kalo dia nggak pake masker takut yang lain tertular, tadi aja nggak masuk sekolah ko, tapi demi pendalaman materi matematika dia rela hadir" sambung Devanka membelaku.Sontak semua mata tertuju pada Devanka.
"Sttt, tadi lu bilangnya nggak sakit, sekarang kata Devanka lu kena flu, gimanasi?" Gerutu Naura.
"Bicit, ngomong lagi nggak gua kasih contek nih ya" ancamku.
"Ehiya-iya maap"-
"Oke, jam telah habis, sampai bertemu di pendalaman materi selanjutnya. Assalamualaikum" ujar Bu Ratna mengakhiri pembicaraan lalu pergi keluar kelas.
"Waalaikumsalam" sahut yang lain.---
@Koridor sekolah"Bu manager, Bu manager" panggil Aod squad dengan kompak.
"Dalem" sahutku lembut sambil menoleh.
"Sendirian aja, nih?" Goda Al menyenggolku.
"Enggak dong, kan disini (hati) ada kalian" ucapku menunjuk dada yang bermaksudkan hati.
"Awwwwww :v" sorak yang lain."Ohiya, gimana? Ada tournament baru lagi?" Tanya ku.
"Kita off tanding, Nay" jawab Al.
"Loh, kenapa? Soal kemaren? Maaf ya.."
"Ehhhh bukan-bukan" sambung Helmi memotong pembicaraan ku.
"Kita off emang Karena kesepakatan kita semua koq, Minggu besok udah mau ujian nasional. Gua mau kita semua fokus ujian" papar Devanka menjelaskan.
"Fokus ujian atau fokus nyantuy biar juara satunya direbut team lain, kapten? :V" ledekku menaikan alis sebelah kanan.
"AINAYAAAAA!!!!" Teriak AOD squad mengejarku.
"Wleeeeee😝" ledek ku lagi sambil menjulurkan lidah dan berlari.Tuhan baik banget, di sela-sela sakit, tapi masih menghadirkan banyak bahagia untukku :).
---
@Parkiran"Ini sekolah lagi ngadain event sepeda-sepedaan atau gimana,si? Ko parkiran isinya sepeda semua?" Ucapku bingung.
"Ngaco, ini semua sepeda kita-kita" sahut Al dan yang lain mencoba mengeluarkan sepedanya dari area parkir.
"Dalam rangka apa?" Tanyaku yang masih bingung.
"Perintah kapten" jawab bagus.
"Hah?"
"Iyala, dalam team nggak selalu mengutamakan skill, tapi kesehatan juga penting" sahut Devanka mengangkat dagunya.
"Sehat sehat palelu sehat, jam 2 berangkat dari rumah naek sepeda, yang ada kulit gua kebakar, sia-sia sudah usaha skinkeran gua-_" gerutu Jono.
"Halah, gaya lu! Sok-sokan skinkeran, shampo abis aja masih diisi air terus dikocok-kocok biar bisa dipake lagi🤣" ledek Helmi yang diikuti tawa yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Rahasia kita
Teen FictionKalian harus tau baik-baiknya aku aja, Harus tau seneng-senengnya aku aja, ketawanya aku aja. Soal sakit, luka dan sedih biar aku sendiri yang merasakan :).