15

154 10 0
                                    

@Gerbang sekolah

"Ayo naek, kita pulang" perintah devanka
"Kita?" Tanyaku menaikan alis
"Iya, kan kita serumah, eeeh :v"
"Basi basi basi basi" suara ku mulai meninggi, emosi ku mulai memuncak

'Pengen ngegaruk Devanka pake garpu besi yaampun rasanya😭'

"Nay... ayo buruan naek, sekolah keburu sepi" ujar devanka dengan lembut
"Devanka yang terhormat, terimakasih tawaranya tapi mohon maaf bidadari yang cantik ini mau mesen ojek online aja, gamau bareng sama lu!" Cercocos ku

"Pftttt, emangnya bidadari punya kuota? Percaya diri banget mau pesen ojek online wkwk" ledek devanka tertawa jahat
"Ohiya iya, guakan cuma punya paket chating yang sebulang goceng 🙄"

"Yaudah, gua bisa bareng Helmi, Al, bagus, atau yang lainya" timpal ku
"Coba aja, orang mereka pada balik sama doinya masing masing, Emang elu gapunya doi wkwk" ucap devanka yang lagi lagi meledek
"Yaudah, gua jalan" aku langsung berjalan begitu saja, tanpa meminta persetujuan devanka

"Ehhhh, nay tunggu"
"Kenapasi? Ko tbtb jadi sangar gini, kaya ibu kost nagih uang kost?"
"Soal tadi? Ya maaf, maaf, besok ga lagi lagi deh"
"Maaf yaaaaa"

Devanka terus menerus berbicara dan meminta maaf dijalan sambil mendorong motor dan membuntuti ku

"Maaf maaf, ya kalo misalkan mau ditraktir bilang bilang kek! Gua kan bisa prepare, lu tau ga si? Uang yang tadi gua pake buat bayar kantin itu uang gua selama beberapa minggu, gua kumpulin dan mau gua tabung buat ongkos ke Jogja setelah UN!" Ucapku memperjelas, yang tanpa disadari air mataku mengalir

"Nay..."
"Ko nangis?" Tanya devanka yang menghentikan langkahnya lalu memperhatikan wajah ku

Aku tertunduk diam lalu menghapus air mataku dengan kasar

"Enggak, siapa yang nangis? Kelilipan, ban motor lu nih! Pedih"

Anjjjjiiiir, kelilipan ban motor gimana rasanya? 🤣🤣🤣

"Nyenyenye"
"Jangan nangis dong"
"Duh mampus gua nangisin anak orang"
"Ini uangnya gua ganti, jangan nangis, tadi bercanda kok" ucap devanka yang menyodorkan uang 320rb

"Lah apaansi? Siapa yang minta ganti? Enggak enggak, pegang!" Ucapku mengembalikan uang pada devanka
"Enggak, emang niatnya gua mau nraktir temen kelas, tapi lewat lu aja, kayanya kalo gua langsung gimana gitu" ucap devanka menyodorkan uangnya kembali
"Yaudah, kalo gitu lu besok traktir mereka lagi" ujar ku memberi solusi
"Gamau, ini uang lu. Besok besok kalo mau nabung jangan ditunda tunda, ginikan jadinya"

"Lah ko jadi nyalahin guasi? Jelas jelas lu yang..." Ucapan ku terpotong
"Sttt, iya-iya perempuan selalu benar, gua minta maaf ya?" Ucap devanka dengan sangat lembut dan muka sangat menggemaskan

'Yaallah ya Rab, inikah yang dinamakan fabiayala irabikuma tukazibaan? 😇 lembut banget tolong kaya permen kapas, bikin meleleh😅'

"Iya di maafin, tapi uangnya simpen aja" ucap ku yang langsung menaiki motor dan menaruh kembali uangnya di tas devanka
"Tapi tabungan buat ongkos ke Jogja lu, gimana?" Tanya devanka memastikan
"Gapapa, besok nabung lagi. Gaada yang sia sia kalo buat ngelakuin kebaikan mah, Gua cuma kesel sama cara lu nya aja, Ngeselin!" Ucapku memukul pelan pundak devanka
"Mwuehehe, iyaiyamaap :v"

"Berarti fiks ya? Bidadari mau maapin bidadara? Dan bidadari mau pulang bareng sama bidadara?" Tanya devanka yang menoleh ke belakang
"Apaansi lu? Jyjy-_" gerutu ku yang sedikit ilfeel dengan perkataan devanka barusan
"Kan cuma mastiin"
"Jalan atau gua turun lagi?"
"Ohiyaiya, Sayapnya di keluarin dulu bidadari, kita mau terbang. Satuuuu, duaaaa, tigaaaaaaaaaa" devanka menancap gas dengan kekuatan full (Biar kaya terbang, katanya :v)

Aku dan Rahasia kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang