Empat Lima.

133 13 3
                                    

Ditengah operasi berjalan.

Ibu terus mendoakan ku, mulutnya tak pernah berhenti mengucapkan kalimat-kalimat baik untuk ku.

Hati ibu mana yang tidak teriris-iris melihat anaknya merasakan kesakitan?

Tambahan, beberapa hari yang lalu Raka baru saja mengalami kecelakaan.

Sudah berapa uang yang orang tuaku keluarkan untuk anak-anaknya?

Doa ku hanya satu,
'Panjang umur pak, buk, biar bisa lihat aku sukses dan bikin bapak-ibu bangga'

.
.
.
.
.

OPERASI BERHASIL!

Kurang lebih dua jam operasi berjalan.

Dokter beserta partner-partnernya keluar dari ruang operasi.

"Operasinya berjalan dengan lancar" ucap Dokter memberi kabar baik kepada bapak dan ibuku.

Refleks, ibu langsung bersujud syukur.

"Terimakasih banyak dok" ucap bapak dengan antusias berjabat tangan dengan dokter.
"Mohon ditunggu, Pasien bisa ditemui jika sudah dipindahkan ke ruang rawat inap"
"Iya dok, terimakasih banyak"

            --- DISISI MEREKA ---

Sama seperti operasiku, ujian nasional mereka berjalan dengan lancar.

Mereka keluar dengan wajah tidak menyenangkan.

"Kumpul dulu sebentar" perintah Al kepada semua murid kelas 12 TKJ.

Al memberikan sebuah arahan.

"Nggak, gua nggak mau ikut. Gua balik duluan, bay!" Ucap Juna yang tidak ingin mendengarkan arahan Al.
"Yaudah, pulang Sono lu, ke Rahmatullah sekalian!" Cetus Hana
"Lah, yaudah!" Sahut Juna pergi.

-

@Ruang guru

Tok tok tok (Suara Devanka mengetuk pintu Ruang guru)

"Masuk Dev, cari siapa?" Tanya guru yang lain menyambut Devanka dengan ramah.
"Cari pak Rahmat Bu"
"Oh ada di mejanya, silahan masuk"
"Makasih bu"

"Sttttt" kode Devanka kepada teman-temannya.

Satu persatu anak TKJ mulai memasuki ruang guru.

1 anak masuk
2 anak masuk
3
4
.
.
.
21 anak memasuki ruang guru.

"Kalian mau sholat idul Fitri berjamaah? Ko rame-rame gini?" Ucap pak Rahmat dengan bingung.
"Ainaya nggak masuk pak hari ini, bapak tau dia kemana?" Tanya Helmi yang langsung terus terang.
"Iya, Ainaya tidak mengikuti ujian hari ini dikarenakan ia mau di op..." Pak Rahmat menghentikan ucapannya, lalu mengingat pesan ibuku.

'pak, Saya harap bapak dan pihak sekolah yang bersangkutan bisa  merahasiakannya, karna takut malah membuat heboh yang lain.'

"Op? Op apa pak?" Tanya Mike
"Operasi?" Celetuk Jono
"Heh! Apaansi lu ngaco!" Dumel yang lain menyenggol Lengan Jono.

"Oh bukan bukan, maksud saya... Em.. em.. anu..., Maksudnya... Opp sekolah gitu" lanjut pak Rahmat dengan gugup.
"Opp sekolah? Maksudnya?" Tanya murid dengan bingung.
"Ituloh bahasa Inggris, Ohiya Off maksudnya, maklum abdi urang sunda, teu bisa ngabedakuin f Jeung p. Heheh😅" jawab Pak Rahmat dengan salah tingkah.

Mata murid menatap tajam ke arah Pak Rahmat.

Pak Rahmat terlihat sangat gugup dan ketakutan.

"Ainaya off sekolah, ayah sama ibunya dipindahkan dinas ke luar kota hal itu yang memaksakan dia untuk tidak ikut ujian Nasional" papar Pak Rahmat menjelaskan.
"Kalo ibu sama ayahnya pindah dinas, Ainaya bisa kan tinggal disini sementara? Setau saya Ainaya perempuan yang mandiri pak" sambung bagus.
"Mana saya tau, itu alasan orang tuanya untuk Ainaya melakukan Ujian Nasional onilen"
"Tapi kan pak..." Ucapan Naura terpotong.
"Sssst, Pak Rahmat udah cukup Ngasih penjelasan yang akurat. Kita harus terima" Lanjut Al menengah.

Aku dan Rahasia kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang