Hari ini adalah hari Senin,
Hari yang konon katanya menyebalkan bagi beberapa murid di Indonesia.Kringggg kringggg kringgggg
Upacara akan segera dimulai, dimohon kepada siswa siswi untuk turun ke lapangan dan mempersiapkan upacara bendera
Pada saat mendengar bel, aku beserta teman teman kelas ku berhamburan keluar kelas untuk baris dilapangan mengikuti upacara rutin.
"Lu depan" perintah ku pada Naura
"Elu yang harusnya di depan, elu kan pendek" celetuk Jono
"Apaansi, Tinggi gini dibilang pendek-_ gamau ah" protes ku"BARIS YANG BENER! HITUNGAN KE 5 SEMUA BARISAN SUDAH HARUS RAPIH!" Bentak guru BK
"Lu aja depan" ucap ku kepada hana
"Engga lu aja" tolak Hana
"Ishhhh gua lupa bawa topi" gerutu ku panik
"Gausah ribut, Udah lu didepan nay, daripada barisan kita ga rapih rapih. Nih pake topi gua" ucap devanka menengah sambil menyodorkan topi kepada kuAku mengerutkan dahi
"Hah? Seriusan? Terus elu gimana?" Tanya ku bingung
"Gampang, gua baris dibelakang biar ga ketauan" ucap devanka santai
"Iiih gamau ah nanti kena lu kena hukum" ucapku yang memberikan kembali topinya"4!" Hitungan guru BK semakin keras
"Tuh denger, udah pake aja" ucap devanka
"Cie, Engkau pahlawan embun penyejuk... Dalam upacara dududu :v" ledek teman teman kelas ku............. Upacara selesai ................
"BUAT YANG GAPAKE ATRIBUT LENGKAP, SILAHKAN MAJU KEDEPAN!" Teriak guru BK yang mulai mencari mangsa
Aku segera berbalik badan, dan memberikan topi pada devanka, lalu berlari ke kamar mandi.
Caraku tadi bukan agar terhindar dari hukuman,
Perut ku tiba tiba mual, muka ku pucat dan kepala ku sangat pusing,
Aku berlari agar tidak pingsan ditempat.Tok tok tok tok (suara ketukan pintu kamar mandi)
"Nay? Lu kenapasi?" Suara Naura
"Woiii, nay! Lu gapapa kan?" Tanya Hana yang memastikan"Mampus gua! Gaboleh keliatan sakit! Gua gapapa oke gapapa" batinku sambil merapihkan ekspresi wajah
"Lu gapapa?" Tanya Naura yang melihat ku keluar dari toilet
"Gapapa, kenapasi mukanya panik gitu? Wqwq :v" ucapku tertawa kecil
"Dih Gaada otak malah ketawa😑" gumam Hana
"Tau lu, kita panik tau ga! Tbtb lari gitu" timpal Naura
"Yaelah lebay lu, orang gua lari karna kebelet" ucapku yang harus berbohong
"Tapi kok muka lu pucet" Naura memegang megang wajah kuAku menangkis tangan Naura yang mulai curiga
"Engga, apaansi pegang pegang, Udah ayo turun lagi".
"Lah ko udah sepi si anjir" ucap Hana kaget saat mendapati lapangan yang sudah sepi
"Udah di bubarin lah, lu kemana aja lama banget" sambung Al yang berpapasan
"Terus yang dihukum gimana? Devanka kena hukum ga?" Tanyaku pada Al
"Yang dihukum suruh bersihin musholla, devanka ga kena, kan lu langsung buru buru kasih topinya" ucap Al mempejelas
"Oh"
"Idiiiih oh doang?" Protes al
"Terus harus apa? Eeeh iiiihhh uhhh ahhhh?" Ucapku
"Stop stop, kemana mana gua mikirnya 😑 dahlah gua mau ke kelas" ucap Al yang meninggalkan kami bertiga"Wah kacau tuh si Al mikirnya kemana mana :v" sambung hana
"Kemana mana, maksudnya?" Tanya Naura yang bingung dengan yang dibicarakan Al dan Hana
"Yeeee gitu aja otak lu ga sampe, udah udah balik ke kelas" ucap Naura yang berbalik badan"Lu ke kelas duluan deh ya, Gua kayanya mules lagi nih hehe" ucap ku Cengengesan
"Yeeee, yaudah ntar ntar langsung balik ke kelas ya. jangan lama-lama!" Ancam Naura
"Iya sayangggg"
"Najis" ketus Naura sambil menunjukkan ekspresi pura pura muntah
"Awokwok"Setelah naura pergi menuju kelas. Aku pun berlari kearah kamar mandi, "Sial, kepala gua kenapa sih?"
Tubuhku bersandar lemas di dinding kamar mandi, tanganku meremas kepalaku. Sungguh rasanya kepalaku pusing seperti dihantam benda berat. Ingin rasanya menangis saking tak tahan rasa sakitnya. Namun, aku tak ingin membuat yang lain khawatir. Aku benci dikasihani.
Merasa pusingku sudah mereda, aku bergegas kedalam kelas.
----
"Nay, lu kenapa sih?" tanya helmi"Muka lu pucet, Nay. Lu sakit?" tanya Al memastikan
"Gua ga sakit apaan sih, tadi gua cuma sakit nahan mules" jawab ku sedikit ketus. Rasa pusing yang aku rasakan kini mulai terasa lagi, sial kenapa sesakit ini ucapku dalam hati.
"Yaudah, lu duduk, Nay. Jangan banyak jalan" Suruh
Aku duduk ditempatku. Aku rebahkan kepalaku diatas meja guna meringankan sakit kepalaku, badanku bergetar, mengelurkan keringat dingin, aku ingin menangis sekarang juga, sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Rahasia kita
Teen FictionKalian harus tau baik-baiknya aku aja, Harus tau seneng-senengnya aku aja, ketawanya aku aja. Soal sakit, luka dan sedih biar aku sendiri yang merasakan :).