1979 kata.

196 15 3
                                    

Setelah kembali dari Bandung, aku dan Devanka langsung mempersiapkan beberapa keperluan.

Devanka mempersiapkan keperluan untuk kuliah di luar negeri, dan aku mempersiapkan beberapa kerjaan agar bisa Devanka kerjakan secara online.

-
Sudah 3 hari kita tidak bertatap muka karena kesibukan masing-masing.

Bayangin, pasangan baru tapi kisah cintanya sudah semenyedihkan itu gaez. (Yeee, sedihan juga elu Thor, udah dijanjiin bakal dinikahin 7tahun lagi eh malah ditinggal pergi :v)

Lah? :V

---

"Udah istirahat sana, jangan dipaksain" ucapku Saat menatap muka Devanka lewat Vidio call.
"Tanggung 23 Soal lagi"
"Tanggung tuh 2-5 soal lagi, ini 23 dong" Kata ku.

"Udah sana kamu yang tidur, ngantuk banget tuh kayanya" ucap Devanka.
"Ih apaansi, enggak, orang aku nggak ngantuk" protes ku.
"Yaudah, tungguin aku sebentar, ya?"
"Siaappp bapak manager"

Baru beberapa menit, aku sudah tertidur pulas.

"Iring Iki nggik ngintik, 5 menit kemudian pules wkwk" gerutu Devanka tertawa kecil.

"Nay..." Panggil Devanka.
"AINAYA!" Panggil Devanka dengan berteriak.

Aku terperanjat terkejut mendengar teriakan Devanka hingga terjatuh dari meja belajar.

"Devanka ih!" Gumamku setelah mencoba untuk sadar dan berdiri.

"Awokwok🤣🤣🤣"
"Tidurnya yang bener, jangan di meja belajar" ucap Devanka.
"Bawel!" Dumel ku kesal.

"Nay?"

"Hmmm?" Sahutku ketus.

"Kamu tau lagu pelangi-pelangi?" Tanya Devanka.

"Tau lah, aku kan pernah kecil"

"Coba nyanyiin" perintah Devanka.

"Pelangi pelangi, alangkah indahmu..."

"Stop!" Devanka menghentikan Suara ku.

"Sekarang udah beda lirik tau Nay"

"Emang iya?"

"Iya, sekarang jadi pelangi pelangi, alangkahmu doang"

"Lah, indahnya kemana?"

"Udah pindah di pelupuk mata kamu"

"Aaaaa Devankaaaa >.<" Respon ku meleleh sambil menggigit gigit guling.

"Selamat malam, selamat beristirahat Mantan ibu Manager ^^" ucap Devanka mengakhiri vidiocall dengan senyum yang sangat manis.

---
Ini adalah hari ke-11 kami berdua menjalani kesibukan masing-masing.

Aku memutuskan keluar rumah, berbelanja beberapa bahan makanan lalu memasaknya untuk Devanka.

"Hallo, kenapa?" Tanya ku ditelpon sambil berjalan membawa barang belanjaan yang cukup banyak.
"Nitip sabun cuci muka yang variant lemon, Nay" ucap Raka.
"Ah ngadi-ngadi aje lu, gua udah arah balik. beli sendiri!" Ucapku ketus lalu mematikan handphone ku.

Setelah mematikan telpon, aku melihat ke arah kanan dan kiri bersiap untuk menyebrang.

'Sial, nggak abis-abis mobilnya' Batinku kesal.

"Yukkk" ucap seorang laki-laki menggandengku dan membantu menyebrangi ku Secara tiba tiba.

"Nggak usah bilang makasih, tapi kalo mau bilang, kata yang bantuin sama-sama :v" ucapnya yang langsung membantu ku membawakan barang belanjaan.

Aku dan Rahasia kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang