Di luar nalar.

170 12 5
                                    

Tanpa pikir panjang, aku langsung menancap gas motorku sekuat tenaga, mencari yang menjual accu (aki) mobil dan segera menghampiri Aurel untuk menolognya.

Sesampainya di lokasi.

"Loh, kok rame? Gua pikir lu sendiri, Nih, apa yang perlu dibantu?" ucapku memberikan Accu(aki) yang Aurel minta tadi.

"Bu manager AOD squad gampang diculik ternyata, ha ha ha" sambung Lala tertawa jahat.
"Tampang doang ganas pfft :v akting gua bagus nggak, Nay?" Ucap Aurel menarik turunkan alis.

"Mbak, apaansi ini?" Tanya Shofi dengan penuh emosi.
"Enggakpapa, kamu diem diem aja, aku enggak izinin kamu bicara ya" perintahku dengan lembut kepada Shofi.

-
"Kenapa?" Tanyaku dengan santai kepada kelima perempuan-perempuan cantik tapi gaada otak :v
"Kita baru dapet ini" ucap Rani menunjukan tiket tournament.
"Terusss?"
"Tapi sebelum dapet ini, kita liat ini!" Bentak Syafa menunjukan fotoku memeluk AOD squad pada saat babak 4besar.
"Terusss?" Tanyaku dengan nada menantang.

"Terus terus, lu ada otak nggak,si? Mikir lah! Kita cewenya! Dengan bangganya lu peluk-peluk mereka" Bentak Lala.
"Suka suka gua lah, merekanya aja enggak nolak, kan? :V" ucapku.
"Urat malunya bener-bener putus nih anak" gerutu Rani.
"Nyenyenye" ledek ku.

Sikap ku benar-benar membuat mereka geram.

"Gua minta sama lu, buat final besok enggak usah ikut dampingin aod squad!" Perintah Aurel dengan sangat lantang.
"Yeee, apa urusan lu ngelarang-ngelarang gua? Wkwk"

"Yaudah, kalo lu bersikeras mau ada pas final, kita semua akan putusin pacar kita masing masing secara bersamaan! Dengan begitu mereka jadi banyak pikiran dan down, abis itu jadi nggak fokus lomba, terus kalah tournament deh" papar Syafa.
"Apa iya, Ibuk manager yang terhormat rela liat teamnya kalah cuma gara gara anggotanya down?" Bisik Rani kepadaku.

"Kalo lu tetep ikut Resikonya banyak, Nay! Enggak cuma kalah tournament, tapi hubungan kita semua akan kandas. DAN ITU SEMUA GARA-GARA LU!" bentak Aurel menunjuk-nunjuk ku.

Aku berfikir sejanak, memikrkan kalo ancaman mereka kali ini benar-benar membuatku stuck.

'Kalo gua tetep ikut, dan mereka jadi putusin doinya masing masing, aod squad pasti bener bener down. kalo gua nggak ikut apa yang mau gua jelasin sama aod squad dan yang lain? Tapi yang penting mereka nggak boleh down di situasi kaya gini! Mereka bakal jadi juara ada ataupun enggak adanya gua!' batinku sangat bingung.

"Gua bertanggung jawab atas semuanya yang berhubungan dengan aod squad di final besok, gimana caranya gua enggak ikut?" Tanya ku.
"Ya lu kasih siapa kek tanggung jawabnya, kita nggak peduli" sahut Lala.
"Iya, kita cuma enggak mau Lu ada di final! Kita enggak akan Sudi satu arena pertandingan sama perempuan perebut dan perusak kayak lu!" Sambung Syafa.

"Gua enggak main main! Nih!" Ucap Aurel menunjukan chattan-nya dengan Al kepadaku.

Isi chatnya:

Whatsapp
Aurel: sayang
Al: iya, kenapa sayang?
Aurel: aku mau ngomong sesuatu
Al: ngomong apa? Ngomong aja
Aurel: tapi takut bikin kamu kecewa dan down :(

"Oke! Oke gua enggak bakal ada pas final lusa, tapi kasih kesempatan gua buat cari orang yang bener-bener bisa dipercaya buat gantiin posisi gua sebagai manager yang bakal ngurusin mereka nanti" ucapku mengalah pasrah.
"Oke, batesnya enggak lebih dari besok pagi! Besok pagi enggak ada kabar, kita bakal putusin mereka!" Ancam Syafa dan Lala.
"Iya" ucapku singkat

"Baiklah, terimakasih kerja samanya wahai ibuk manager yang baik hati" kata Aurel menepuk-nepuk pundak ku.
"Semangaaat cari pengganti! Semoga bisa gantiin posisi lu selamanya pffft :v" ledek syafa.
"Babay perempuan perebut dan perusak" sambung Rani.

Aku dan Rahasia kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang