Drttt Drtty drttttt.
Handphone bergetar berkali-kali sambil sesekali mengeluarkan suara alarm.
Tapi berkali-kali juga aku mencoba memencet tombol "Tunda".Tok tok tok (suara ketukan pintu)
"Bentaaaaar" teriak ku yang terpaksa bangun lalu berjalan ke arah pintu.
-
"Ibu? Bapak? Raka? Sepagi ini udah bisa pulang dari rumah sakit?" Tanya ku bingung sambil menormalkan penglihatan ku.
"Jam 9 masih bisa ya Bu dibilang pagi?" Tanya Raka yang berhasil membuatku lari untuk melihat jam."Aaaaaaa kesiangan lagi!!!!!😭" Teriak ku saat melihat jam.
"Jangan nonton dracin Mulu makanya!" Dumel Raka menoyor kepala ku."Udah-udah, Raka langsung masuk kamar terus istirahat. kamu siap-siap mbak, kita kerumah sakit hari ini" perintah ibu.
"Kerumah sakit lagi?" Tanyaku membulatkan mata.
"Kan kemaren belum sempet ke dokter THT nya langsung, udah mundur dua hari loh dari jadwal pemiriksaan"
"Hmmm iya-iya, aku mandi dulu" ucapku kembali ke sofa untuk membereskan bantal dan selimut.-
"Eh bentar-bentar, perasaan tadi malem gua nggak tidur sendirian deh..." Gumamku merasa ada yang aneh.
"Siapa yang nemenin, ya?"
"Yatuhaaan, Devanka! Devankanya mana sekarang?" Gerutu ku panik.Mata ku tertuju pada stick note berwarna pink yang tergeletak di meja ruang tamu.
"Gua balik, Nay. Jaga diri! jaga kesehatan! jangan ngerepotin orang terus. Ganbate!♥️"
-Dokter Devanka ;vSenyumku seketika mengembang setelah menyelesaikan membaca stick note tersebut.
"MANDIIII!!!!" Teriak Raka persis ditelingaku.
"Ibukkkkkk, Mas Rakanya nih jail" teriak ku balik mengadu pada ibu.
"Yeeee anak TK! Bisanya ngadu huhhh!"
"Bodoamat, huuuh!"-
Selesai mandi, aku langsung menyiapkan sarapan dan makan bersama."Bukan sarapan inimah, Makan siang namanya" protes Raka.
"Bisa diem nggak? Gua jejelin centong nasi nih!" Decak ku kesal.
"Raka... Ainaya..." Panggil bapaku dengan lembut.
"Iya-iya maaf :(" sahut aku dan Raka secara bersamaan.Sarapan selesaiiii
"Bapak nggak bisa anter kamu sama ibuk ya nay? Hari ini harus masuk kerja soalnya"
"Santuy, yang penting jangan pulang malem-malem, biar bisa lanjut Dracin :v" responku sangat antusias ketika akan menonton film dengan bapak.
"Siap! Baik-baik sama ibu" ucapnya mengusap lembut kepala ku.---
@Rumah Sakit.Setelah periksa, dokter mengatakan bahwa aku terkena eksotosis telinga.
Eksostosis liang telinga merupakan kelainan yang terjadi karena pertumbuhan abnormal tulang liang telinga yang diduga akibat paparan air dan udara dingin yang berulang sehingga menyebabkan iritasi periosteum dan merangsang pertumbuhan abnormal komponen tulang. Pertumbuhan yang terus menerus akan menyebabkan obstruksi pada liang telinga.
"Apa keluhanya?" Tanya pak dokter.
"Sakit, berdengung, susah makan, bagian kelenjar leher bengkak, pendengaran juga sangat terganggu dok, seolah-olah telinga penuh" papar ku menjelaskan, tapi selama ini aku berusaha untuk baik-baik saja, dan menyerna semua kata-kata yang orang lain lontarkan, padahal sesekali aku tak terlalu jelas mendengar."Eksostosis yang menyebabkan obstruksi >80%, memerlukan tindakan bedah sebagai pilihan utama. Menghindari pajanan terhadap faktor pencetus, penting untuk menekan angka rekurensi" ucapnya memperjelas lebih dalam.
"Tindakan bedah, dok? Operasi maksudnya?" Sahut ibuku.
"Pengobatan dengan operasi, iya. Kalau tidak dioperasi bisa terus terganggu pendengarannya," ujar dr Artono.
"Kemungkinan berhasilnya berapa persen, dok?" Tanya ku yang mulai memikirkan sisa-sisa hidupku.
"Operasinya enggak terlalu bahaya, tapi proses pemulihannya lumayan lama. Dan pihak rumah sakit disini enggak bisa ngelakuin operasi ini, jadi harus langsung ke rumah sakit rujukan, Ini lokasinya" ucap Dokter memberikan alamat Rumah sakit Rujukan.
![](https://img.wattpad.com/cover/209399739-288-k598942.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Rahasia kita
Novela JuvenilKalian harus tau baik-baiknya aku aja, Harus tau seneng-senengnya aku aja, ketawanya aku aja. Soal sakit, luka dan sedih biar aku sendiri yang merasakan :).