Tamu tak diundang

1.1K 127 12
                                    

Raka terbangun dari mimpi buruknya itu. Piluh beserta keringat basahnya itu hampir membasahi bajunya.

"Syukurlah, ini hanya mimpi. Tapi kenapa seperti nyata." ujarnya pelan.

"Nak Raka kenapa?" Tanya Bu Wanda sedari tadi berusaha membangunkan Raka.

"Enggak apa-apa Bu, cuma mimpi buruk aja." ujarnya.

Raka menatap sekeliling lalu beranjak pamit pulang kepada Bu Wanda dan tak lupa juga pamit kepada gadis kecil kesayangannya itu.

Saat dalam perjalanan Raka sempat kepikiran tentang mimpinya itu. Bagaimana jika Alisya akan melakukan sama halnya dengan di mimpinya.

Raka memarkirkan mobilnya ketika sampai dikediaman rumahnya menuju kamarnya.

Ia terbaring di ranjang kamarnya memikirkan tindakan apa yang benar untuk kebaikan Alisya.

Entahlah dia bingung. Ia menuju kamar mandi dengan membasahi tubuhnya lalu melangkah menuju bathup untuk menenangkan pikirannya untuk melupakan hal kejadian tadi.

Setelah beberapa menit akhirnya. Dia bangkir lalu berganti baju kaos hitam lengan pendek dan celana jeans dan langsung segera mengambil jaket dan kunci mobilnya untuk menjemput gadisnya.

Kini Raka sudah berada di depan gerbang sekolah. Suara bel pulang berbunyi hingga terdengar sampai depan sekolah di mana Raka berdiri sekarang menunggu Alena keluar.

Raka tersenyum. Namum, para siswi menyalah artikan senyuman Raka tersebut merupakan senyuman menggoda bagi mereka.

Alena melihat keberadaan Raka, ia langsung menghampirinya.

"Udah lama nunggu?"

"Enggak kok. Ya udah pulang sebelum mereka malah makin nambah." ujarnya menunjuk ke arah siswi yang menatapnya berbinar, lalu ia masuk ke dalam mobilnya tanpa membukakan pintu untuk Alena.

Alena tertawa melihat tingkah Raka, namun kecewa karena ia kira Raka akan membukakan pintu mobil untuknya.

"Dasar pria gak peka." gerutunya kesal lalu ikut masuk dalam mobil Raka.

Mobil Raka melaju dengan kecepatan sedang. Hening suasana dalam mobil karena Raka fokus ke jalanan sedangkan Alena masih kesal tentang kejadian tadi.

Tiba-tiba mobil Raka terhenti di sebuah minimarket membuat Alena bingung. Raka turun tanpa berkata sepatah apapun membuat Alena semakin bingung.

Alena turun dan ingin mengikuti langkah Raka.

"Diam di sini gue cuma mau beli kebutuhan di rumah!" Perintahnya membuat Alena mengurung niatnya dan menunggu Raka di samping mobilnya..

"Sampai kapan aku harus berdiam di sini, lagian Raka beli apa aja sih?" gerutunya kesal.

Tak lama cowok yang ditunggu akhirnya keluar dari minimarket sambil tangannya membawa dua tas kantong plastik yang sangat penuh. Satu kantong untuk makanan dan satu kantong lagi untuk sayuran.

Raka masuk sambil meletakkan dua kantong plastik itu ditempat duduk penumpang belakang. Lalu menyalakan gas mobilnya meninggalkan minimarket.

Alena segera masuk ke dalam, sedangkan Raka mengambil kebutuhan rumahnya dan membawanya ke dapur.

Raka mulai memilih sayur apa yang akan dimasak saat ini. Ia menyuruh pembantunya pulang karena Raka yang akan memasaknya untuk makan malam nanti.

Hari semakin gelap Alena yang sudah habis mandi menghampiri Raka yang belum juga mendapatkan apa yang sekarang akan dimasak.

RAKA [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang