Ragu

984 116 13
                                    

Dua hari setelah kejadian di mana Alena yang membujuk Alisya akhirnya membuahkan hasil. Kini Alena, Raka beserta Bu Wanda dan Gio mengantarkan Alisya ke rumah sakit.

Flasback on

"Kamu mau berjalan lagi gak sayang." tanya Alena pelan pelan takut menyinggung perasaan gadis kecil dihadapannya.

Alisya menunduk "Alisya mau kak, tapi Alisya takut." lirihnya dengan masih menunduk.

"Kakak dulu punya kakak yang lumpuh. Dia bernama Kak Sonya, dia sama seperti Alisya. Dia menginginkan berjalan, dia berusaha sayang mengikuti semua kegiatan yang bisa bikin dia kembali berjalan lagi." Alena mulai bercerita membuat Alisya mengangkat kepalanya menyimak.

"Lantas Papa sama Mama mengizinkan kak sonya buat menjalankan terapi sayang. Apa Alisya tidak menginginkannya?" Tanya Alena.

"Alisya mau jalan lagi, tap-"

"Alisya percaya sama kakak, ga akan sakit kok, kita cuma periksa sayang kalau kaki alisya bisa disembuhkan dengan terapi kan bagus tapi kalau operasi itu tergantung alisya mau apa tidak." jelasnya dengan lembut.

"Apa bisa disembuhkan?"

"Tentu bisa alisya selagi kamu mau berusaha, jika kamu mau Sabtu besok kakak akan membawamu periksa, kamu lumpuh permanen atau tidak"

"Baiklah alisya mau, tapi kak gio ikut" ucapnya.

"Tentu saja aku ikut alisya" jawab gio yang tiba tiba datang dari arah belakang bersama Raka membuat alisya tersenyum senang.

Flasback off

"Baiklah silahkan pasien masuk." ujar sang dokter perempuan yang usianya sekitar 30 tahun.

"Jadi adek kecil ini yang mau periksa? Kenalkan nama dokter, dokter Kinar" jelas dokter memperkenalkan.

"Nama aku, Alisya doktel." balasnya.

"Apa meleka boleh masuk doktel." tanya alisya dibalas senyuman sang dokter.

"Apakah Alisya takut?" Tanya sang dokter membuat alisya mengangguk.

"Baiklah tapi hanya satu orang yang boleh jagain kamu."

"Biarkan aku saja yang jagain Alisya" kata Gio mendekati Alisya.

"Ya sudah ayo kita masuk." ujar sang dokter membuat kedunya mengangguk.

Setelah beberapa menit diperiksa akhirnya sang dokter dan kedua bocah itu keluar.

"Alisya mengalami kelumpuhan yang tidak permanen karena saat dia kecelakaan dia sempat di operasi, jika dia ingin berjalan kembali dia bisa mengikuti terapi rutin agar otot dan sarafnya bisa kembali normal." ucap Dokter Kinar.

"Bagaimana Alisya apakah kamu mau menjalani terapi?" tanya Bu Wanda dibalas anggukan kecil.

"Kapan dia akan memulainya dok?" tanya Alena.

"Lebih cepat lebih baik, nanti saya akan membuatkan jadwal."

"Baiklah kalau begitu kami permisi dok." ucap Alena dibalas senyuman.

Waktu perjalanan pulang ke panti, Alena melirik ke arah Raka yang hanya diam sedari tadi.

Setelah mengantar mereka pulang kini hanya ada Raka dan Alena di mobil.

"Raka." panggil Alena pelan namun tidak ada tanda tanda sang pemilik nama merespon.

"Ka, kenapa kamu diem." tanya Alena tetap tak ada respon.

RAKA [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang