Ketakutan

1.1K 119 14
                                    

Raka segera menghampiri gadis itu karena takut terjadi sesuatu kepadanya. Raka melihat gadis yang nangis sambil menutup telinganya.

"Hei, kenapa lo nangis?" Tanya Raka saat sudah di sampingnya.

Alena segera memeluk Raka karena ia sangat takut dengan suara petir. Ia menangis kencang dipelukan Raka.

"Lo gak perlu takut, gue di sini bakal jagain lo." ucap Raka menenangkan Alena.

"Ja-gain a-ku di sini, aku takut suara itu." ucapnya lirih.

"Gue bakal jagain lo di sini." ucap Raka meyakinkan Alena yang masih dipelukannya.

Setelah beberapa menit Raka tak lagi mendengar tangisan Alena melainkan dia mendengar suara dengkuran lembut. Raka mengintip sedikit menjauhkan wajah Alena, ternyata gadis itu kembali ke alam mimpinya.

Raka membaringkan Alena pelan dan menyelimutinya. Ia bergerak menuju sofa dan tidur disana.

"Eummm" Alena terbangun ia melirik jam beaker sampingnya menunjukkan 01.00.

Alena bangkit mencari air minumnya. Setelah meneguknya ia melihat seseorang yang tidur di sofa kamarnya.

Alena menghampiri Raka yang terlihat kedinginan. Ia mengambil selimut di lemarinya lalu menyelimuti tubuh Raka. Ia pergi menuju ranjangnya untuk melanjutkan tidurnya.

***

Pagi hari Raka terbangun. Ia melihat selimut yang menghangatkan tubuhnya. Ia sempat bermimpi bahwa tadi malam Alena menyelimutinya.

Apakah itu mimpi? Atau nyata? Entahlah. Raka melihat sekitar ranjang mencari keberadaan pemilik kamar, ternyata ranjang sudah rapi.

Ia hendak bangkit namun,

Ceklek. Pintu kamar terbuka menampakkan Alena yang masuk.

"Cepet mandi aku tadi sudah masak buat kamu. Aku tunggu di bawah, kamu jangan lama-lama ntar aku telat." ucap Alena pergi meninggalkan Raka.

Raka keluar dari kamar Alena menuju kamarnya dan segera membersihkan badannya.

Alena menunggu Raka di meja makan. Akhirnya yang ditunggu datang.

"Sampai kapan tante Tiara di luar kota?" Kata Alena ketika Raka duduk di sampingnya.

"Kira-kira tiga hari lah." balasnya membuat Alena mengangguk paham.

Keduanya makan tanpa bersuara. Usai makan Raka mengantarkan Alena.

Sampai di sekolah Alena masuk melewati koridor, Namun saat di koridor ada yang menariknya.

"Lepasin." pinta Alena memberontak ketika kedua tangannya dipegang oleh dua orang berbeda.

"Apa? Lepasin? Tidak segampang itu." ucapnya lalu tertawa dan diikuti oleh kedua temannya.

Alena dibawa ke kamar mandi perempuan.

"Mau kamu apa sih?" Tanya Alena setelah kedua temannya itu melepaskan.

"Gue minta lo jauhin Raka karena dia pacar gue!" Ucap Bianca tegas.

Bianca adalah sisiwi IPS 2 yang rumornya menyukai Raka.

"Oh jadi pacar Raka itu kamu?"

"Kalau iya kenapa? Gue rasa lo pasti gak bisa ngalahin kecantikan gue kan, jadi gue harap lo jauhin Raka atau gue bakal lebih nyakitin lebih dari ini." ancamnya menjambak Alena "Paham gak sih lo." lanjutnya.

"Iya iya aku paham." balasnya mengalah karena tidak ingin memperpanjang perdebatannya dengan orang yang hanya terobsesi apalagi dia hanya sendirian sedangkan lawannya bertiga.

RAKA [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang