Cowok misterius

960 120 19
                                    

Yang gue takutin di dunia ini adalah kehilangan orang yang gue sayang. Dan orang itu adalah lo. Gue belum siap menerima konsekuen di mana gue kembali ke masa di mana gue terpuruk dulu.

~Raka

***

"Raka aku boleh minta tolong gak." tanya Alena pelan.

"Apa?" Tanya Raka menatap televisi.

"Belikan aku-" ucapnya terpotong karena tidak enak harus bagaimana.

--------------

"Apa?" tanya Raka.

"Pembalutku habis." ucap alena pelan membuat Raka menautkan alisnya.

"Terus?"

"Kamu bisa belikan aku pembalut ke minimarket, please." ucapnya memohon.

"Enggak!"

"Tapi pembalutku habis, tolong ya."

"Enggak."

"Raka, please." pintanya memohon sambil menunjukkan puppy eyesnya membuat Raka menghela nafas.

"Lo disini kan punya Kakak perempuan, kenapa gak pinjem dulu, ntar gue anter beli." balasnya dengan wajah datar.

"Punya Kak Sonya juga habis Raka." kata Alena.

"Boleh ya." pinta Alena lagi membuat Raka mau tidak mau mengiyakannya.

"Gitu dong nanti habis kamu pulang aku masakin ayam goreng deh."

Hendak Alena memberikan uang Raka sudah keluar dulu.

Raka masuk ke minimarket yang jaraknya tak jauh dari rumah Alena. Ia bingung seperti apa bentuk pembalut.

Ia mencari terburu buru karena risih saat penjaga perempuan di sana sedang menatapnya.

"Mana sih." ujarnya kesal karena ia tak pernah membeli barang keperluan wanita karena Mommy-nya jika belanja ia hanya mengantarnya tanpa bertanya apa yang ia beli.

Karena mulai semakin risih atas tatapan penjaga minimarket, ia segera mengambil semua barang yang ada di hadapannya lalu membawanya ke kasir.

"Astaga tampannya."

"Mimpi apa tadi malem ada malaikat mampir kesini."

"Liat tuh idaman banget."

"Yah udah ada yang punya tuh."

Bising dari penjaga minimarket yang sangat agresif membuat Raka bergidik ngeri lalu pergi setelah membayarnya.

Raka membawa dua kantong plastik besar. Ia berjalan karena sengaja tak membawa mobilnya.

Ceklek. Suara pintu saat Raka membukanya.

"Raka udah dateng? Tadi uangn-" ucap Alena terputus dan melongo melihat kantong plastik yang dibawa Raka.

"Kamu beli semua ini?" tunjuk Alena ke arah kantong plastik yang dibawa Raka.

"Iya, gue gak tau mana yang pas sama lo jadi gue beli aja semua." ucapnya kesal.

"Ya ampun Ka, ini pempes bukan pembalut." ucap Alena menepuk jidatnya dengan menahan tawanya sedangkan Raka hanya menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.

"Liat dulu mungkin ada pembalutnya." ucap Raka menarohnya dan duduk disofa tamu.

Alena mengobrak abriknya ternyata benar ada tiga pembalut. Yah meski berbeda merk semua.

RAKA [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang