Alena mengikuti langkah cowok yang masuk ke dalam rumah itu.
"Adlen." Panggil sosok perempuan paruh baya yang sedang menangis di samping pria paruh baya. Di depan pria paruh baya ada juga pria yang lebih muda dari paruh baya itu.
"Maaf Tante. Adlen langsung masuk."
"Om,tante? Ada apa? kenapa Tante Tiara menangis?" Tanya Alena ketika melihat mata Tiara merah akibat menangis.
Ya. Alena dibawa kerumah Raka sekarang dan cowok yang tadi membawanya adalah Adlen.
"Alena." ucapnya terkejut takut rahasia mereka yang sudah ia sembunyikan terbongkar.
"Ada apa? Kenapa kalian terkejut?
"Siapa yang membawamu kemari sayang." tanya Tiara menghampiri Alena
"Adlen yang membawaku kemari Tante." ujarnya membuat Tiara menatap Adlen sedangkan yang ditatap senyum tak berdosa. Dasar tak tahu suasana. Bisa bisanya dia tersenyum.
"Maafin Alena ya Tante, Alena ngaku kalau Alena salah." ucap Alena tertunduk.
"Tidak masalah sayang." ucapnya memeluk Alena yang sudah tak menangis lagi "Apa Tante tidak marah ke Alena?" Tanyanya lagi. Tiara menggeleng tersenyum lalu memeluk Alena.
"Tidak sayang, kenapa Tante harus marah? Mungkin saat ini juga kamu harus tau tentang sesuatu." ucapnya.
"Jadi tante belum tau tentang aku dan Raka kalau aku pacaran, hmmm..." Alena menggantung ucapannya karena melihat ekspresi Tiara. Ia tidak melanjutkan ucapannya karena Tiara tidak tau tentang pacaran kontrak antara Raka dan dengannya.
"Syukurlah ternyata Raka belum kasih tau." batinnya.
"Kenapa?"
"Tidak tante. Oh iya kemana Raka?" Tanyanya membuat mata Tiara kembali mengair lagi.
"Astaga apa pertanyaanku itu menyedihkan? Toh aku kan hanya ingin tau keberadaan Raka. Apa terjadi sesuatu kepadanya? Apa ini yang dibilang Kenan bahwa aku gak bisa ngembaliin Raka?" Batinnya semakin tak enak.
"Om? Tante? Kemana Raka?" tanyanya lagi memastikan karena ia tak melihat Raka.
"Adlen? Paman?Apa kalian sedang menyembunyikan sesuatu kepadaku?"
"Apa kau benar ingin tau keberadaan Raka?" Kini Biliand berucap membuat Alena mengangguk cepat.
"Dia di kamar. Sudah tiga hari dia tidak keluar." ucap Tiara lirih membuat Alena merasa semakin bersalah.
"Maafin Alena." ujarnya lirih sambil menunduk merasa sangat bersalah.
"Apa boleh Alena bertemu dengan Raka?" Tanyanya.
"Jangan sekarang Al." kini Adlen mulai berucap.
Sebenarnya Adlen tidak boleh memberitahu tentang keadaan Raka ke Alena karena itu termasuk privasi keluarga Samitra's. Tetapi karena Adlen melihat Alena terpukul sejak kejadian tadi siang, jadi ia mengajaknya untuk bertemu keluarganya. Namun, tidak dengan Raka.
"Ku mohon Om, Tante, Paman?" ucapnya memohon
"Baiklah." ucap mereka
"Tapi Om, Tan-" sahut Adlen
"Biarkan saja, biar dia tahu yang sebenarnya." potong Biliand merangkul Adlen.
"Apa tidak kenapa?" Tanya Biliand ke sosok paruh baya di depannya, Arnold. Arnold dokter kepercayaan keluarganya yang saat ini merawat Raka.
"Tidak akan terjadi apa-apa." ujarnya meyakinkan keluarga Raka.
"Mari ikut denganku." ucap Arnold masuk kedalam kamar Raka diikuti Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA [Completed] ✓
Teen FictionPerjodohan kedua insan yang bernama Raka dan Alena yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Dengan seiring berjalannya waktu menumbuhkan rasa cinta antar keduanya. Siapa sangka dibalik sifat dingin Raka itu, memiliki masa lalu yang bisa membangunkan s...