Sudah tiga hari berlalu. Tetapi, Aryan tetap saja mengejar Alena supaya dimaafkan. Raka selalu berada di samping Alena membuat celah Aryan mendekatinya sangat sulit.
"Mommy suruh kamu ke rumah nanti." ucap Raka saat mereka duduk dikantin.
"Ada apa? tumben?"
"Aku juga tidak tau. Cepat habiskan makananmu sebentar lagi bel akan berbunyi." titah Raka segera diangguki Alena.
Setelah selesai Raka mengantar Alena ke kelasnya sedangkan sahabatnya dibelakang sebagai seorang pengawal.
"Belajar yang rajin." ucap Raka mengacak rambut Alena membuat sepasang sorot mata menatapnya sinis.
"Dan jangan pernah dekat dengan pria itu." bisik Raka namun matanya tertuju pada cowok didalam kelasnya membuat Alena mengikuti tatapan yang dituju oleh Raka.
"Siap komandan." balas Alena tersenyum lalu masuk diikuti Abigail dan Agnes.
Sudah lama Alena menunggu ternyata hari ini kelasnya kosong karena guru yang mengajar sedang tidak masuk izin karena anaknya opname.
Kesempatan ini sangat baik untuk Aryan meminta maaf dan mencoba meluruskan masalah dengan Alena.
Aryan berdiri melangkah menuju tempat duduk Alena yang berada di depannya. Sadar karena ada Aryan, Alena berdiri dan keluar dari kelas. Namun, Aryan mengejarnya hingga mereka berada di lorong. Suasananya lorong sepi karena jam pelajaran.
"Alena aku minta maaf. Aku tau aku salah, jika aku meneruskan hubungan kita, percuma aku berjuang kalau orang tua kamu gak ngerestuin kita."
"Terus dengan cara lo berselingkuh?"
"Dia yang menyukaiku dulu Al, dia mencintaiku sejak SMP."
"Gue gak peduli."
"Al, aku kesini cuma mau kita bersama lagi. Kamu masih sayang aku kan?" tanya Aryan mengambil tangan Alena.
"Lepasin, gak cukup ucapan gue di taman sejak itu? Sekarang gue udah lupain lo." balas Alena menghempas tangan Aryan.
"Alena kenapa kamu kasar sekarang? Apa karena cowok itu kamu berubah?"
"Itu bukan urusan lo, mau gue berubah atau enggak sekarang bukan urusan lo lagi."
"Tapi aku masih sayang sama kamu. Aku nyesel Al, jangan berubah."
"Gue rasa lo udah tau sifat gue gimana. Jadi jangan pernah ganggu hidup gue lagi! Gue udah suka sama seseorang yang jelas-jelas dia udah bikin hidup gue jauh lebih bahagia dari pada sama lo." ucap Alena tegas meski ada rasa sakit yang terbesit di hatinya dan matanya berkaca-kaca mengingat pengkhianatan yang ia diterima oleh pria didepannya. Alena melangkah ingin meninggalkannya. Namun, pria dihadapannya mencekalnya.
"Aku terima kalau kamu memilih dia daripada aku. Aku kesini hanya ingin meminta maaf sama kamu. Kamu mau kan maafin aku." ucap Aryan lirih namun Alena melepas cekalan tangan pria lalu pergi dari hadapannya.
Aryan diam mematung sambil melihat punggung Alena yang kian menghilang.
"Maaf Alena." lirihnya lalu berbalik kembali ke kelas.
Sedangkan Alena, ia berada di rooftop.
"Hiks, hiks... Kenapa jahat sih, kenapa di saat aku udah melupakan dia kembali." liriknya duduk di sofa sambil menangis.
"Raka maaf lagi-lagi aku menangis."
"Hei, kenapa kamu menangis." ucap seseorang yang membuat Alena langsung menghapus bercak air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA [Completed] ✓
Teen FictionPerjodohan kedua insan yang bernama Raka dan Alena yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Dengan seiring berjalannya waktu menumbuhkan rasa cinta antar keduanya. Siapa sangka dibalik sifat dingin Raka itu, memiliki masa lalu yang bisa membangunkan s...