Bertemu

1.7K 142 35
                                    

Keesokan hari saat jam menunjukkan jam 15.00 ternyata teman dari Daddy-nya benar-benar datang dan mereka sekarang berada di ruang tamu. Raka yang baru saja mandi, dia harus bersiap menemuinya karena kemauan dari orang tuanya.

"Tuan muda, anda sudah ditunggu oleh Tuan Billiand di bawah." terdengar suara panggilan dan ketukan pintu kamar Raka.

"Tua-"

Ceklek. Ucapan pelayan itu terhenti ketika melihat pintu kamar terbuka. Raka, pemilik kamar itu berlalu meninggalkan pelayan yang berada di belakangnya.

Raka menuruni tangga, semua sorot mata menatapnya dengan kagum. Namun, tidak dengan gadis yang membelakanginya. Dia tidak bergerak menoleh sama sekalipun.
Raka menghampiri keluarganya yang asik berbincang dengan keluarga temannya.

"Oh iya, ini kenalin anak om, Raka" ucap Billiand saat memperkenalkan anaknya.

"Lo?"

"Kamu?"

Ucapan keduanya kompak membuat semua mata tertuju pada mereka seakan akan bertanya.

Semua hening...krik krik krik.

"Ekhem, ternyata kalian sudah saling kenal, jadi kita tidak perlu repot untuk nyatuin kalian berdua." Ucap Tiara yang langsung mendapat tatapan tak terima dari keduanya.

"Maksud Mom apa? Nyatuin??" Tanya Raka bingung pura-pura bertanya.

"Iya nyatuin, keluarga kita udah bicara sama keluarga Alena, kita mau jodohin kalian berdua." tutur Tiara.

"Hah?? Apa tunggu, tadi bilang jodohin?? Siapa? Aku? sama cowok yang gak punya hati itu? oh ayolah, bilangnya cuma mau kenalan tapi kenapa sampai perjodohan." batin Alena yang bingung atas penuturan ibunya Raka.

"Pa, Ma, katanya cuma mau dikenalin kenapa ini malah ngejodohin?" tanya Alena kaget bukan main.

"Dari dulu kita berniat jodohin anak kita ya kan Riel." ucap Billiand santai dengan senyum khasnya.

"Mana bisa aku nikah dengan orang yang sama sekali gak aku suka. Pacar aku aja lebih ganteng dari pada dia." batin Alena mulai geram.

"Om, kita kan masih sekolah. Lagian kita juga udah saling punya pasangan." ujar Alena tak terima.

"Kalian tenang saja, soal sekolah kalian cukup lebih dekat saja. Sedangkan soal pasangan, itu tidak saya pedulikan karena jodoh kalian berdua di tangan kita." jawab Billiand hingga membuat Raka dan Alena lagi lagi mendengus kesal.

Entah apa yang ada dipikiran orang tuanya yang seenaknya main menjodohkannya, padahal Alena sudah memiliki pasangan.

"Ma, Alena gak mau." bisiknya agar semua orang tak mendengarnya.

"Emang gue juga mau sama lo?" timpal Raka tajam ternyata ia mendengar bisikan suara Alena.

"Daddy sama Papa Alena sudah memikirkan masa depan kalian berdua! Intinya perjodohan ini harus tetap dilaksanakan, ya kan," tegas Billiand menepuk pundak Ariel membuat Raka kembali mendengus kesal.

"Iya, lagi pula kita bakal kasih waktu kalian untuk saling mengenal." ujar Ariel.

"Kenapa harus cewek ini Daddy, dia itu cewek cerewet, galak lagi dan Raka gak suka sama dia." Ujar Raka tak terima.

"Eitss, emangnya aku juga suka dan sudi dijodohin sama kamu gitu?" balasnya tak terima.

"Siapa juga yang sudi dijodohin sama cewek manja kayak lo yang cerewet dan bikin onar." debatnya tak mau kalah.

"Kamu yang suka bikin onar." sahutnya.

"Sekali lagi kalian terus ngoceh, kita akan mempercepat perjodohan ini." timpal Billiand pusing mendengarnya.

RAKA [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang