Di sinilah Raka dan Alena berada. Di cafe baru di mana lokasinya tak jauh dari kediaman rumahnya.
Alena melihat ke arah samping, belakang, depan seperti sedang mencari seseorang.
"Hey, kenapa?"
"Hah, tidak tidak apa-apa." ucapnya menggeleng lalu menatap Raka.
"Kalau kamu risih kita pindah aja." Raka melihat Alena bergerak tak nyaman, karena di sampingnya ada kumpulan para cewek.
"Gak usah di sini aja udah nyaman."
"Beneran?" tanya Raka memastikan agar gadisnya nyaman.
"Iya Raka." Raka mengangguk.
"Yaudah pesen apa?"
"Steak terus minumnya matcha, kamu?
"Steak minumnya latte." Alena mengangguk.
"Mbak Steak dua, matcha satu, latte satu, sosis bakar dua." ucap Raka lalu waiter itu pergi setelah mencatat pesanan mereka.
"Raka aku pamit ke toilet dulu udah gak tahan." pamit Alena.
"Mau aku anterin." pintanya membuat Alena menggeleng.
"Kamu hati-hati."
"Iya." balas Alena menjauh dari Raka.
Sebenarnya Alena tidak pergi ke kamar mandi, melainkan dia pergi menemui Kenan. Kenan juga sudah mengetahui bahwa disitu juga ada Raka.
Raka berada di cafe luar, Sedangkan Kenan berada di Cafe dalam yang juga jalan satu arah ke toilet.
"Mau bicara apa lagi? Aku gak punya banyak waktu. Jika kamu berani macam-macam aku akan teriak." ucap Alena duduk langsung to the point.
"Tenang Al, bukan gue pelakunya."
"Kamu masih mengelak setelah bukti mengarah pada kamu."
"Tidak. Bukti itu tidak mengarah pada gue. Polisi sendiri yang telah memeriksa gue dan gue dibebaskan."
"Maksudnya? Jika bukan kamu pelakunya siapa lagi?" tanya Alena bingung.
"Axel." Alena terkejut mendengar penuturan Kenan.
"Bagaimana kamu bisa menuduh dia?"
"Entahlah, karena saat malam itu gue memang mengantar nyokap gue dan nyokap gue menginap di rumah Tante gue. Tapi, di perjalanan pulang gue gak sengaja lihat Axel di depan rumah Agnes."
"Terus?"
"Jadi gue ikutin dia. Tapi malah gue yang terjebak seolah-olah gue yang bunuh Samuel." jelasnya membuat Alena paham. "
"Axel ingin bunuh lo. Saat gue ingin ngejar Axel tapi Raka melihat gue dan itu yang buat gue jadi tersangka. Kenapa gue gak suka liat lo sama Raka? Karena gue gak mau lo terluka begitupun dengan Raka." Lanjutnya.
"Tapi kenapa kamu gak jelasin ke Raka?"
"Gue udah jelasin tapi Raka tetep gak percaya. Semua orang gak percaya terkecuali Om Billiand"
"Terus selanjutnya kamu mau ngapain?"
"Bantuin gue buat buktiin kalau bukan gue pelakunya Al, gue tau cuma lo yang bisa bantuin gue." kali ini Kenan benar-benar menangis membuat Alena melihatnya tak tega.
"Aku usahain. Tapi, aku tidak tau membantumu dengan apa?"
"Dukungan itu sudah cukup bagi gue."
"Baiklah. Semangat Ken, aku tahu kamu pasti bisa dan aku percaya kalau bukan kamu yang membunuh Samuel."
![](https://img.wattpad.com/cover/216172872-288-k872102.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA [Completed] ✓
Novela JuvenilPerjodohan kedua insan yang bernama Raka dan Alena yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Dengan seiring berjalannya waktu menumbuhkan rasa cinta antar keduanya. Siapa sangka dibalik sifat dingin Raka itu, memiliki masa lalu yang bisa membangunkan s...