Saat kejadian di mana aksi si peneror itu mulai muncul. Raka satu minggu ini lebih menjaga Alena mulai menemaninya saat ingin pergi keluar, antar jemput ke sekolah hingga membuat ketiga temannya bingung dengan sifatnya.
"Aelah, si bujang kalau udah punya doi lupa sama si jomblo." sindir Adlen ketiga jam pelajaran istirahat.
"Siapa yang jomblo? Lo aja kali yang jomblo." timpal Fenzo tak terima karena pasalnya ia sedang pdkt dengan si Agnes teman Alena.
"Sabar ini ujian." balas Adlen sambil mengelus dadanya.
"Lo beneran suka sama Alena?" tanya Kenan to the point.
"Gue bukan suka, tapi entahlah gue cuma nyaman aja akhir ini jagain dia." ucapnya santai.
Ketiganya sudah mengetahui saat Alena ingin dicelakai oleh cowok misterius dan dengan kejadian menerornya karena Raka sudah menceritakan kepada mereka kenapa akhir-akhir ini ia sibuk menjaga Alena.
"Woy kalian mau ikut kagak kita berdua mau ke mbak Siti mau ngutang." ucap adlen keduanya menggeleng terpaksa, Adlen dan fenzo yang pergi.
Di dalam kelas hanya ada Raka dan Kenan. Raka yang masih memikirkan siapa yang berlaku seperti itu.
"Apa Alena memiliki musuh? Kenapa dia tidak cerita sama gue? Atau malah musuh gue? Tapi siapa? Kalau musuh gue kenapa dia malah melukai Alena?"
"Ka," panggil Kenan membuyarkan lamunannya membuat Raka menoleh menatapnya.
"Sebaiknya lo jauhin dia." ujarnya membuat Raka mengernyit.
"Gue tau lo pasti bingung, tapi gue gak suka lo ikut campur urusan dia." ucap Kenan tapi tatapannya lurus ke depan tidak menatap Kenan membuat Raka bingung apa ini perbuatan Kenan?
"Tapi kalau lo tetep kekeh, gue takut lo yang malah jadi korban bukan dia." lanjutnya membuat Raka semakin bingung.
"Mana mungkin dia separah itu ngelakuin hal bodoh! Oh ayolah gue tau sifat dia, tapi kalau beneran dia pelakunya, dia bakal tau akibatnya" Batinnya menghilangkan pikiran negatifnya.
Lalu Kenan bangkit meninggalkan Raka yang diam tenggelam dipikirannya.
***
Pulang sekolah Raka mengantarkan Alena pulang. Saat kejadian itu Alena lebih sedikit menjadi cewek pendiam. Raka akui kalau Alena lebih baik cerewet daripada jadi cewek pendiam seperti ini.
"Kita ke cafe dulu makan yuk." ujar Raka memecah keheningan di mobil.
"Enggak, kita langsung pulang aja, aku ingin istirahat." balas Alena masih fokus ke pemandangan luar kaca.
Raka mendengus kasar. Ia berhenti di kediaman rumah Alena. Alena pergi tanpa menyapanya.
Saat hendak pergi Raka tak sengaja melihat di spion kaca mobilnya terlihat sosok cowok misterius itu lagi. Raka keluar berusaha mengejarnya namun cowok itu lebih cerdas karena berhasil kabur dengan sepeda motornya.
Raka kembali geram karena tidak bisa mengatasi tikus yang mengusiknya. Raka segera menelfon orang suruhannya untuk melacak sepeda motornya.
Saat sudah di rumah, Raka berendam air hangat untuk menenangkan pikirannya itu. Hingga berapa menit ia keluar dan segera memakai baju. Hingga ada suara notif masuk ke ponselnya.
"Maaf tuan saya tidak bisa melacaknya karna itu nomor plat palsu." pesan notif sang suruhan, ia bernama Anto.
"Damn it, sooner or later I will find you son of a bitch, I won't let you go because you're already disturbing my life this much" gumamnya dengan senyum sinisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKA [Completed] ✓
Teen FictionPerjodohan kedua insan yang bernama Raka dan Alena yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Dengan seiring berjalannya waktu menumbuhkan rasa cinta antar keduanya. Siapa sangka dibalik sifat dingin Raka itu, memiliki masa lalu yang bisa membangunkan s...