Bab 8 : things that shouldn't be talked about

137 24 0
                                    

Seharusnya makan malam berempat menjadi penutup untuk aktivitas seharian yang mereka lakukan, ya seharusnya. Mengingat yiren ternyata memiliki janji dengan sang ayah membuat taehyung harus mengantarnya pulang.

Seokjin masih sibuk dengan masakannya didapur. Diantara putra Kim yang lainnya, hanya dia saja yang bisa memasak selain ibunya, Kim Tae hee. Namjoon tentu saja tidak bisa yang ada ia malah akan menghancurkan dapur beserta isinya. begitu juga taehyung, jangan mengharapkan apapun dari anak bungsu yang suka buat keonaran di keluarga Kim tersebut.

Namjoon masih memakan cemilannya sembari melihat hyungnya sibuk memasak. Ia enggan membantu, mengingat jin akan mengoceh panjang kali lebar jika ia membantu, ah bukan membantu tapi merusak peralatan masak. Taehyung baru sampai sehabis pergi mengantar yiren. Ia sedikit kecewa hari ini karena tak dapat makan malam bersama yiren tapi cemberut diwajahnya hilang ketika melihat kedua hyungnya sedang menunggunya di dapur, kehangatan yang taehyung dapatkan selain yiren.

"Appa dan eomma akan pulang dalam waktu dekat ini" seokjin membuka obrolan diantar mereka. Seketika suasana mulai hening. Bagi mereka membicarakan obrolan tentang orang tua mereka bukanlah hal yang menyenangkan.

"Hyung... Pekerjaanmu baik baik saja kan? Kuliahku akhir akhir ini berjalan dengan baik." Namjoon memastikan

"Ah pekerjaanku juga lancar. Bagaimana dengan sekolahmu Tae? Kau Taukan tidak selamanya kami bisa melindungimu" ucap seokjin yang langsung memberhentikan memasaknya langsung menatap arah taehyung, begitu juga dengan namjoon.

"Ah sepertinya aku bakal dihukum kali ini tapi Hyung kali ini aku akan menerima hukumannya sendiri, aku tak ingin melibatkan kalian berdua" taehyung mulai memakan cemilan yang namjoon sisakan tadi. Kedua hyungnya sudah tau tentang tato yang taehyung dan yiren buat, mereka tidak mempermasalahkan asalkan taehyung bisa menyembunyikan nya dengan sangat baik dari ayah mereka.

Taehyung sangat menyayangi ke dua hyungnya. Setiap kali taehyung berbuat salah dan harus dihukum oleh ayahnya, selalu saja kedua hyungnya akan memasang badan untuknya tapi ia tau tak selamanya taehyung berdiri dibelakang kedua hyungnya. Tak selamanya ia meminta perlindungan kepada kedua hyungnya. Sudah terlalu banyak luka yang ditanggung hyungnya atas perbuatan taehyung.

Seokjin mengelus pucuk kepala taehyung. Dimatanya taehyung tetaplah anak kecil menggemaskan yang butuh perlindungan. Sekalipun ia tau taehyung khawatir akan dirinya dan namjoon tapi bagi mereka berdua, melindungi taehyungi sudah menjadi kewajiban. Terutama melindungi dari sang ayah yang memang kerap suka menghukum taehyung dibandingkan mereka berdua padahal bagi seokjin sendiri keonaran taehyung masih dibatas wajar untuk ukuran anak anak yang masih sekolah.

 Terutama melindungi dari sang ayah yang memang kerap suka menghukum taehyung dibandingkan mereka berdua padahal bagi seokjin sendiri keonaran taehyung masih dibatas wajar untuk ukuran anak anak yang masih sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-lya

Scenery | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang