Bab 16 : Empty Star

115 19 0
                                    

Sekarang ia sadar. Dengan mengenal taehyung, batinnya mengerti cara menyiksa diri paling sempurna. Perkataan taehyung membuatnya beku di tempat. Pertunangan haruskah dengan alasan itu ia mengakhiri semuanya. Rasa sesak dihatinya yang tak bisa ia gambarkan dengan kata kata, pikirannya kalut.

"Jadi hanya sampai disini saja Tae? Jika kau menyayangiku bukankah harusnya kau berjuang? Bukannya malah menyerah seperti ini dan pasrah dengan keadaan" Ucap yiren merupakan tamparan keras bagi taehyung. Berjuang, satu kalimat yang nyatanya luput dari taehyung.

"Kita adalah sakit yang sampai sekarang tidak bisa kuterima. Akan tetapi katamu, perpisahan hari ini lebih baik daripada perpisahan dihari nanti tapi bagiku perpisahan terbaik tidak pernah ada, karena dari segala perpisahan yang tersisa hanyalah luka. Baiklah jika itu maumu tae seperti perpisahan lainnya, kita juga harus saling mengucapkan selamat tinggal bukan?" Lanjut yiren menahan sesak di dadanya, ia pun menahan tangisnya. Bertunangan tentunya bisa dibatalkan bukan? Tapi ternyata Miris, nyatanya taehyung tak memperjuangkannya sama sekali. Sedangkan pria yang ia tatap kecewa hanya bisa menundukkan kepala tak memberi respon terhadap pernyataannya.

"Kalau begitu aku permisi, Terima kasih untuk kejutannya malam ini Tae" seru yiren beranjak dari tempat duduknya. Baru saja beranjak pergelangan tangannya dipegang oleh taehyung.

"Aku akan mengantarmu pulang, bukankah aku harus bertanggung jawab" ucap taehyung membuat yiren menatapnya penuh amarah.

Sedangkan taehyung sudah berani mengangkat kepalanya menatap lawan bicaranya yang ingin beranjak pergi yang ia dapati hanyalah tatapan kecewa dan amarah milik yiren.

"Harusnya kau bertanggung jawab akan perasaanku taehyungie. selamat tinggal" yiren melepas paksa tangan taehyung. Ia hanya ingin pulang dan berharap ini semua hanyalah mimpi buruknya.

Walaupun telah mengecewakan hatinya taehyung tetap bertanggung jawab untuk keselamatan yiren. Dari kejauhan dengan membuntuti yiren yang berjalan kaki tanpa sepengetahuannya. Membuat ia tersenyum miris mengingat dulu ia sering melakukannya. Baginya pilihannya sudah benar dengan berpisah, ia hanya berharap yiren akan bahagia walaupun harus membencinya.

Dipandanginya dirinya dan taehyung lagi lagi sedih. Ia lihat ada sesuatu disana, sesuatu disaat dia pandangi langit. Taehyung Pandang dirinya untuk yang kesekian kalinya, ia melihat yiren teteskan tangis. Tangis yang yiren pendam sedari tadi, sangat pilu rasa rasanya taehyung ingin sekali langsung mendekap dan memeluk gadis rapuh tersebut. Bintang kosong, langit masih saja mendung sedari tadi dan malam yang begitu kelam disitulah mereka berada, berduka perihal hati yang patah. Sedangkan taehyung hanya terdiam bisu tanpa kata, digenggamnya erat akan salahnya taehyung pada yiren. dari kejauhan taehyung hanya bisa menyimpan maafnya.

"Malam ini kau akan memimpikan siapa Tae? Hati hati ya diperjalanan mimpimu. Mimpiku mulai sekarang ini begitu gelap sehingga tak bisa lagi mengawasimu dalam lelap. Lihatlah aku berbicara sendiri seakan akan ada kau disini, seperti orang gila saja aku ini" ucap yiren disela sela tangisnya tapi mampu terdengar jelas oleh taehyung dari kejauhan.


-lya

Scenery | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang