"Taehyung berhentilah menatap foto itu" bentak jimin kali ini, kesabarannya telah hilang sedari tadi Jimin memperhatikan Taehyung beberapa jam yang lalu masih saja memandang sendu gadis di dalam foto tersebut. Terasa sia sia saja ia datang.
"Apa yang harus aku lakukan jim?" Taehyung berbicara tanpa mengalihkan pandangannya. Saat yiren pergi hatinya pun juga ikut pergi bersamanya, terasa hampa. Nyatanya kenangan selalu pandai memulangkan taehyung dalam ingatan, sedangkan taehyung tak pernah benar benar siap mengenang yiren dalam kehilangan.
"Jika tidak bisa menghapus seseorang dari ingatanmu, mungkin memang ia digariskan untuk ada disana. Sudahlah, manusia akan melupa pada saatnya" ujar Jimin.
Inginnya hanya satu untuk soulmate nya; ia tak ingin taehyung terlalu terpuruk akan masa lalunya. Sebenarnya ia penasaran seperti apa sesosok wanita yang telah membuat taehyung seperti ini. Ia sangat mengenal baik temannya yang bermarga Kim ini, pria itu takkan mudah jatuh cinta seperti ini. Sayangnya ia berbeda sekolah dengan taehyung bahkan sepertinya melihat foto yang digenggam taehyungpun percuma. Jimin pun hanya bisa menepuk kedua pipinya pelan, tak ingin terlarut akan rasa penasarannya.
"Taehyung.. aku datang jauh jauh kesini bukan untuk terus menerus melihatmu bersedih lagipula buatlah dirimu sibuk, sebentar lagi kita akan lulus. Kau akan bertemu banyak wanita cantik diluar sana. ahh maaf aku baru ingat kau sudah punya tunangan nantinya" ucap Jimin yang mulai fokus memainkan game di ponselnya.
"Wanita manapun bahkan Lia sekalipun takkan sebanding dengannya Jim" taehyung melempar bantal yang berada disampingnya kearah wajah Jimin membuat Jimin mengerang kesakitan. Tentu saja taehyung tak setuju dengan ucapan Jimin. Jika sudah luluspun ia lebih baik fokus bekerja di perusahaan cabang milik ayahnya dibandingkan ia sibuk mencari wanita lain atau sibuk mengurusi Lia nanti. Sedangkan Jimin yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya, benar benar orang yang bernama Kim taehyung ini sudah cinta mati rupanya.
"Ahh haruskah aku mengucapkan turut berduka cita untuk Lia karena tunangannya masih mencintai wanita lain di masa lalunya" goda Jimin memasang wajah polos tak berdosa.
"Ku harap apa yang sedang aku rasakan sekarang akan kau rasakan juga Jim, agar kau mengerti bagaimana rasanya kehilangan. Ingat jim, bumi selalu berputar" taehyung tersenyum mengejek untuk Jimin.
"Ya mungkin suatu saat nanti aku juga bisa merasakannya tapi Tae, aku takkan menjadi sepertimu; kau yang mengusirnya, kau juga yang merasa kehilangan" Jimin tersenyum senang akan ucapannya. Ia merasa menang melihat reaksi taehyung yang hanya diam, tertampar akan kenyataan yang ia katakan.
"Hey omong omong. Ponselmu berdering sedari tadi. Tidak ada niatan untuk mengangkatnya Tae?" Lanjut Jimin yang dengan cepat mengambil ponsel milik taehyung. Choi ji-su nama yang tertera dilayar. tentu saja Jimin mengenal nama tersebut siapa lagi jika bukan Lia, orang yang sedari tadi mereka bicarakan.
-lya
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery | KTH
Short Story"Dengan cara cara yang tidak dapat kita terka, terkadang semesta merestui sesuatu yang tak kita duga duga." Begitulah kisah cinta Kim taehyung dan Wang yiren dipertemukan kembali setelah sekian lama berpisah. ...