(hallo...harusnya Minggu ini di up hari Jumat tapi karena Minggu ini aku bakalan sibuk banget takutnya lupa mueheheh jadi di up hari ini..
Selamat membaca)
.
.
.
.
Saat petang datang taehyung menikmatinya dari balkon apartemen nya. Matanya terpejam sambil menghadap ufuk barat, merasakan hembusan angin yang meniup manja helai rambutnya.
Tidak ada apapun yang menemaninya sore itu, tidak secangkir kopi atau coklat kesukaannya, apalagi sekeping biskuit. Kecuali satu, ingatannya yang kadang kembali tanpa disuruh, mengulas rindunya tentang masa lalu. Tentang apa yang harusnya ia lupakan, tapi tidak ia lupakan. Tentang apa yang harusnya ia buang, malah ia simpan baik-baik bahkan ia kemas apik bersama luka yang telah ia berikan. Ia masih sangat mencintainya, ia akui itu. Lalu..
Langit sudah tak lagi jingga, ia mulai menggelap. Dewi malam segera menggantikann tugas sang raja siang yang kini sudah beristirahat tenang. Rasanya saat ini adalah waktu yang tepat untunya lebih leluasa dalam mengingat baik-baik tentang yiren. Tidak, bukan kenangan pahit. Ia hanya ingin mengenang yang indah. Namun, apakah kenangan indah yang pernah mereka miliki cukup menutupi luka yang kemudian ia berikan? Apakah segenap manisnya kisah mereka dapat menghalangi luka yang datangnya bertubi tubi itu?
ingin rasanya taehyung ungkapkan segala perihal rindu -kepada yiren yang sudah jauh berlalu. bagaimana kabarnya sekarang? masih memiliki perasaan yang sama, atau sudah habis tak tersisa? Apakah dirinya tahu? disini ia hanya berteman dengan rindu, rindu yang selalu menjadi candu, rindu yang hanya sebatas semu, terasa hampa dan begitu pilu karena tak kunjung juga bertemu. ternyata bukan hanya mencintai seseorang saja yang terasa menyakitkan, merindukan seseorang pun tak kalah menyesakkan. karena merindukannya dengan caranya ternyata lebih kelu dari cinta yang bisu. jadi, sampai kapan kiranya rindu ini tak hanya sebatas halu dan akan berujung temu? Taehyung rindu, sangat rindu.
Pintu apartemen terbuka, Lia melenggang masuk saat mendapati taehyung tengah berdiri di luar balkon apartemennya. Mereka sudah bertunangan secara resmi sudah berjalan selama dua tahun. Dan selama itu Lia sudah tahu kebiasaan taehyung, salah satunya yaitu selalu saja menatap senja yang sudah tenggelam.
"Kau, mau ku buatkan kopi?" Tanya Lia. Ia datang hanya mampir, iya mampir untuk memastikan apakah taehyung masih bernafas atau tidak. Mengingat sekarang taehyung sudah menjadi bintang besar selama dua tahun lebih ini berkat debut solo nya, untuk itu Ia tidak ingin nantinya mendengar kabar dari media bahwa tunangannya mati akibat stress akan jadwal panggungnya atau menumpuknya berkas di kantornya.
"Tidak. Terima kasih" jawabnya cepat. "Tiga tahun lagi aku resmi menjabat menjadi ceo dan sekaligus pensiun dini menjadi idol" taehyung mengingatkan.
"Aku tahu bodoh... Semoga selama itu, perjuanganmu membuahkan hasil" Lia memberinya semangat.
Lia hanya menatap punggungnya dengan rasa simpati, bukankah sulit rasanya menjadi artis sekaligus ceo di perusahaan nya, ya walaupun belum resmi Dan bukankah lelas rasanya, masih menunggu orang yang sama selama dua tahun itu?. Sedangkan taehyung tersenyum sembari membalikkan tubuhnya. Tak terlihat sedikitpun lelah diwajahnya seakan-akan taehyung tahu apa yang ada di benaknya.
Maka Semenjak hari itu taehyung terus berusaha, namun hingga setahun lamanya, ia masih berjuang. Setahun lagi, terus berjuang. Setahun terselip lagi, tak ada perubahan. Dua tahun mengenal yiren selama disekolah, lima tahun memperjuangkannya agar temu yang ia impikan selama ini menjadi kenyataan. dan sekarang, taehyung pun mulai pasrah akan keadaan dan hanya bisa berharap semoga semesta menyatukan mereka.
-lya
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery | KTH
Short Story"Dengan cara cara yang tidak dapat kita terka, terkadang semesta merestui sesuatu yang tak kita duga duga." Begitulah kisah cinta Kim taehyung dan Wang yiren dipertemukan kembali setelah sekian lama berpisah. ...