Bab 31 : Turned out to meet again

70 14 0
                                    

terima kasih jarak, sebab tanpanya rindu tak akan menjejak, pertemuan tak akan semarak, dan taehyung tak akan pernah tau rasanya haru yang terisak saat penantian telah sampai puncak.

"Jadi, apakah semua rindumu sudah tuntas hanya dengan sebuah pertemuan?" Tanya Lia yang sudah selesai mendengar cerita taehyung tentang semua kejadian di taman sore tadi.

"Belum. Dia hanya diam berdiri disana...mungkin dia terkejut saat melihatku, aku pun tak menyangka bahwa akan bertemu lagi dengannya" ucapnya sedikit putus asa saat mengingat reaksi yiren yang hanya diam melihatnya. Sedangkan Lia terkekeh, baginya lucu tapi jika ia jadi yiren pasti ia akan melakukan hal yang sama.

Pembicaraan mereka terputus saat Jimin membuka pintu apartemen milik taehyung, ada beberapa orang yang memang tahu kata sandinya termasuk salah satunya ia dan lia. Benar saja dugaannya ada taehyung di dalam sana "Taehyungie! Kemana saja kau? Aku menghubungimu sedari tadi tapi tak tersambung. Apa aku harus mengingatkan terus soal pertemuan dengan calon kolega Perusahaan,  dua hari lagi!" Ucapnya cepat bahkan ia tidak menyadari ada Lia disana.

"Bukankah jadwalku dua hari lagi ada pemotretan majalah? Lalu kenapa harus aku yang bertemu dengannya? Biasanya kan seokjin Hyung yang mengambil alih, dia kan CEO perusahaan pusat" ucap taehyung yang membuat Jimin semakin kesal.

"Seokjin Hyung minta kau yang mengambil alih soal kolega ini. Katanya dia sudah datang jauh-jauh ke Korea, jika kau tidak datang, kau sendiri yang akan menyesal" kata Jimin melangkah maju mendekati sofa.

"Aku menolak" ucapnya tegas.

"Siapa sih kolega itu sampai seokjin oppa menyuruh taehyung untuk menemuinya?" Kali ini Lia angkat bicara.

"Entahlah, aku tak bisa memastikan siapa dia karena berkas nya dipegang oleh seokjin Hyung. Yang pasti seokjin Hyung menyuruh seperti itu, menurutku kolega ini sangat penting...tunggu, sejak kapan dan kenapa kau ada disini?" Jimin terkejut.

Pertanyaan Jimin membuat Lia melihat ke arah pintu masuk "sedari tadi sebelum kau datang... Dan disana..." Lia menunjuk ke arah pintu "tidak ada sebuah kertas atau pengumuman yang menyatakan choi ji-su tidak boleh masuk kedalam sini".

Masa bodo dengan penolakan taehyung, memaksanya pun rasanya percuma saja. ia pasti akan dimarahi habis-habisan oleh Hyung yang ia sudah anggap seperti keluarga sendiri. Bahkan ia sendiri bingung siapa atasannya sebenarnya, taehyung atau seokjin? Mengingat ia bekerja di perusahaan cabang yang dipimpin oleh taehyung tapi soal kerjasama antar perusahaan pasti berdiskusi dengan seokjin.

Jimin mengambil sebotol wine, alih-alih ingin memukul kepala taehyung dengan itu, dia membuka wine itu dan menuangkan ke gelas lalu meneguknya cepat. Tunggu, ini meja siapa? Kenapa dia bertindak sesuka hatinya? Ah, benar, Dia park jimin. Manusia paling semaunya sendiri. Ia kembali menuangkan wine digelas lalu bersiap meminumnya tapi seketika gelas itu direbut begitu saja dari tangannya. 

"Yak! Taehyung!" Pekik Jimin.


.
.
.
.
.


-lya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-lya

Scenery | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang