Taehyung adalah ruang kelas perasaan yiren, mata pelajaran tentang rindu cuma bisa ia dapatkan dari teduhnya mata taehyung. Masih memandanginya. Diluar hujan membuat yiren ingin menutup kedua kelopak matanya, rasanya mengantuk. Sedangkan taehyung ia masih sibuk dengan soal soal matematika yang tidak ada habisnya.
"Aku ingin menjelma kantukmu, yang sekejap membuatmu jatuh dan patuh" begitulah bisik taehyung yang mungkin tak terdengar jelas di telinga yiren.
"Aku sering membayangkanmu jadi layang-layang putus. Kau bebas terbang sesukamu dan aku tak benar-benar tau keberadaanmu. Kau melayang di langit tanpa kenal rasa sakit, tapi orang orang berlarian mengejarmu. Mengeja namamu. Menjadi seperti idol tapi yang ku inginkan semua lagumu hanya tertuju padaku. Egois ya diriku" ucap yiren membuka perlahan kedua kelopak matanya, ia tidak bisa tidur padahal sangat mengantuk.
"Tidak harus menjadi idol. Semua lagu yang akan ku ciptakan nanti hanya untukmu" seru taehyung sembari menutup buku buku yang telah ia kerjakan. Otaknya terasa sangat lelah saat berperang dengan soal matematika.
"Dibandingkan menjadi idol. Aku lebih suka bekerja di perusahaan lalu menikah denganmu dan mempunyai banyak anak yang lucu lucu" lanjut taehyung tertawa memikirkan akan sangat menyenangkan jika mereka berumah tangga.
"Wah benar benar sepertinya otakmu mulai konslet ya? Seneng sekali ya bercanda." Tangan yiren mulai memegang kening taehyung. Memastikan bahwa pria disampingnya itu masih berpikir normal.
"Meski sering menampilkan canda, Bukan berarti perasaanku padamu itu bercanda" taehyung menangkup kedua pipi yiren. Gemas rasanya. Taehyung tak pernah bercanda akan perasaannya. Ia tak pernah merasakan jatuh cinta sebegitu dalamnya pada seorang wanita. Tak pernah ia rasakan sebelum bertemu Wang yiren.
Yiren tersenyum. Tak peduli kedepannya akan seperti apa. Ia sanggup melawan kerasnya dunia jika taehyung ada bersamanya. Seperti yang mereka lakukan sekarang. Tak malu mengeluarkan rayuan satu sama lain.
"Sejak mengenalmu taehyungie, aku ingin sekali menjadi puisi. Tapi tak perlu yang megah cukup yang mampu membuat hatimu tak berpindah" ucap yiren
"Yak itu takkan pernah aku lakukan. Akan sangat sulit berpindah jika wanitanya secantikmu ren. Jika orang orang menjadi aku, mereka pasti akan berpikir seribu kali untuk pindah ke lain hati. Jadi tenanglah. Jangan khawatirkan hal yang takkan pernah terjadi" taehyung mencubit lembut pipi yiren. Baginya hanya akan ada rasa penyesalan yang amat sangat besar jika ia meninggalkan yiren.
"Tae buktikanlah untuk ucapanmu. Kau tau kan aku sangat mencintaimu" ucap yiren menatap dalam mata taehyung. Ada rasa takut akan tatapannya.
-Lya
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery | KTH
Short Story"Dengan cara cara yang tidak dapat kita terka, terkadang semesta merestui sesuatu yang tak kita duga duga." Begitulah kisah cinta Kim taehyung dan Wang yiren dipertemukan kembali setelah sekian lama berpisah. ...