Bab 37 : a taste that seemed never to fade

75 15 0
                                    

Apakah kamu pernah mencoba untuk menjadi baik-baik saja dengan sesuatu? Tapi semakin banyak kamu memikirkannya, itu akan membuat hatimu sakit dengan perasaan yang tak karuan.
Mencoba merelakan dia pergi, merelakan segala kenangan yang pernah dibuat bersamanya pada waktu silam, yiren di sini hanya diam terpaku, dengan banyak perasaan dan asumsi yang tak dapat terpecahkan. Hanya karena secarik kertas dari orang yang bernama Kim taehyung.

Selama ini ia mencoba baik-baik saja dan mengikhlaskan taehyung pergi, mencoba menerima segala perlakuan manisnya, mencoba menerima ungkapannya yang sangat membuat ia jatuh.

Teringat dia akan malam itu. Saat ia masih berada di negara Tiongkok. Saat ia mencoba mengikhlaskan keputusan sepihak dari Taehyung yang membawanya kembali ke negara asalnya.

Ia deklarasikan dirinya adalah ia yang baru. Yang tidak patah sejauh apa pun diporak-porandakan, yang tidak hancur sekeras apa pun dihantam, yang tidak karam sedalam apa pun ditenggelamkan.

Malam itu, yiren deklarasikan dirinya adalah ia yang baru. Ia yang tidak akan lagi mendengarkan musik-musik yang selalu mengingatkannya pada taehyung. Ia yang tidak akan lagi membaca buku yang selalu mengingatkannya pada taehyung. Juga berhenti, berhenti dari rutinitas yang selalu mengingatkannya pada taehyung.

Malam itu, yiren deklarasikan dirinya adalah ia yang baru. Ia yang memang tak menggantungkan lagi harapan-harapan semu pada taehyung. Ia yang tak lagi mengorientasikan definisi bahagia yang hanya berpusat di taehyung.

Tapi Nyatanya, semua tak semudah itu.
Terkadang isi kepalanya penasaran bagaimana hari taehyung tanpa hadir dirinya? Lebih baik, ya?

Sudah tujuh tahun mereka lewatkan dengan ego masing-masing. Namun, yiren masih tetap mencintai Taehyung, layaknya dulu, rasa yang seakan tak pernah memudar dan sepertinya semakin menguat.

Yiren masih mengingat semua hal tentang diri taehyung. sangat jelas, tak terlupakan juga kata-kata yang yang menyayat hati pun, yiren masih mengingatnya dengan jelas. Dan dia benci jika harus mengakui itu.
saat yiren menatap langit senja hari ini. mengingatkan ia akan langit senja kala itu, saat semua begitu membahagiakannya. saat semua kesedihannya tidak dapat mengusik saat hanya ada ia, dirinya, dan Taehyung kala itu.

Tapi ketika senja, memberinya dua pilihan ;

Membenci atau mencinta.

Bencinya datang ketika ia tak bisa menikmati senja bersama taehyung seperti dulu lagi. Namun, cintanya tumbuh ketika senja selalu mengingatkannya pada taehyung.

Saat ia tak sengaja menemukan beberapa buku yang tertata rapih di kopernya. Secarik surat yang usang menarik perhatiannya. Yiren menyeringit bingung, ia bahkan tidak ingat membawa buku itu saat dia berencana menetap di Korea. Terdapat surat yang berisikan secarik kertas di dalamnya. Ia ingat akan surat itu, surat yang tak pernah sampai kepada taehyung.

-lya

Scenery | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang