Angin sepoi-sepoi mengalir melalui taman, muncul dengan tenang dari sumber yang tidak dikenal. Sejenak taehyung diam, merasakan angin sepoi-sepoi seakan-akan memang menyapa dan membelai rambut dan wajahnya.
Tiba-tiba taehyung mengangkat kepalanya dan menatap ke langit, yang pada hari musim panas ini, berwarna biru tenang; itu hampir transparan. Sinar matahari keemasan yang intens di atas tampak seolah-olah disulam ke langit. Itu memang permadani ketenangan. Dia muncul di hadapannya pada hari pertengahan musim panas tanpa peringatan.
Dia, wanita yang selama ini ia rindukan. dia lebih bersinar dari matahari . seperti sungai di musim panas. Bercahaya dan indah. Dia mengenakan kemeja putih tanpa pola, dengan lekuk-lekuk tulang selangkanya terungkap di antara beberapa kancing longgar.
"Taehyung" ucapnya lembut membuat taehyung melihat kearahnya. Dia memiringkan bibirnya, menatap mata taehyung dengan senyuman. Hanya satu wanita yang ia ketahui pemilik senyuman sehangat itu; Wang yiren.
"Taehyung"
"Taehyung"
"Taehyung"
"Taehyung, akhirnya kau bangun juga" ucap sang ibu dengan nada hangat berjalan mendekati putra bungsunya yang sedang merenggangkan tubuhnya.
"Ternyata aku hanya mimpi, sayang sekali" gumam taehyung dengan suara pelan. Nadanya sedikit kesal karena terbangun dari tidurnya.
"Hari ini eomma akan pergi mengantarmu fitting baju. Lia juga sudah sampai dibutik. Cepatlah bersiap, eomma tunggu dibawah" ucap Tae hee mengingatkan. Fitting baju? Secepat itukah ia dan Lia akan bertunangan. Taehyung hanya bisa menghembuskan nafas kasar, tidak ada pilihan selain mengikuti perintah ibunya.
"Baiklah, kita akan mulai permainan ini Lia" gumam taehyung kembali.
Taehyung berjalan pelan menuruni tangga rumah. Tae hee yang melihat anak lelaki itu menuruni tangga dengan kaki panjangnya sedikit terpesona. Taehyung, putranya sangat tampan dan Tae hee menyadari itu.
"Ayo!" Ajak taehyung dengan tatapan dinginnya. Tae hee langsung berdiri dari duduknya sembari meletakkan majalah yang berisi katalog wedding.
Tatapan dingin taehyung tak surut sedari tadi meski ibunya bersikap ramah. Dingin itu semakin menjadi saat mobil bergerak pergi. Hening, tidak ada suara yang mereka ciptakan, walau sekedar menanyakan kabar, mengingat Tae hee sangat jarang berada dirumah. Tapi sepertinya, taehyung tak ingin membuka percakapan diantara mereka. Ia sangat tau taehyung tak menyukai perjodohan ini tapi mau bagaimana lagi suaminya yang sudah mengatur semuanya, membela sang anak pun terasa percuma saja. Keheningan yang mencekam itu terus mereka rasakan, hingga akhirnya mobil sampai di butik langganannya.
-lya
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery | KTH
Short Story"Dengan cara cara yang tidak dapat kita terka, terkadang semesta merestui sesuatu yang tak kita duga duga." Begitulah kisah cinta Kim taehyung dan Wang yiren dipertemukan kembali setelah sekian lama berpisah. ...