Bab 11 : Piano Composer

115 22 0
                                    

"Jangan dulu mengajakku pulang, masih banyak yang belum kuselesaikan dan kubahagiakan" seru taehyung yang mendapat tatapan aneh dari yiren

"Ya. Padahal kau duluan yang mengajakku pulang" ucap yiren menjambak rambut taehyung. Kesal rasanya.

"Untuk itu aku menggendongmu. Supaya pulangnya lama" taehyung terkekeh akan aksinya sendiri. Mobil yang tadi ia bawa tiba-tiba saja bocor ban membuat taehyung harus menggendong yiren. Padahal bagi yiren sendiri jalan kaki akan sangat menyenangkan tapi bagi taehyung, ia tak ingin yiren lelah. Ada saja kelakuan taehyung kali ini.

"Kau akan pulang telat taehyung. Bukankah seokjin oppa menyuruhmu pulang cepat" ucap yiren. Tangannya tak bisa diam. Memainkan rambut hitam milik taehyung.

"Biarkan. Omong omong ren-ahh kamu punya kakak atau adik? Mengingat sepertinya dirumahmu hanya dirimu seorang yang tinggal dan beberapa orang pengurus rumah tentunya" ucap taehyung yang membuat yiren diam untuk waktu yang lama.

"Aku punya kakak perempuan. Dia tinggal bersama appa dipusat kota. Namanya Wang taeri. Dia tuna netra. Kecelakaan penyebabnya. Eomma pun ada dalam kecelakaan tersebut tapi bedanya nyawa eomma tak tertolong" seru yiren . Ada rasa sakit ketika ia menceritakan peristiwa kelam tentang keluarganya.

"Maaf yiren, aku tak bermaksud membuatmu sedih karena sudah menceritakannya" ada nada sesal bagi taehyung . Sungguh ia tak bermaksud . Ia bahkan tak menyangka, ia pikir yiren hanya anak tunggal. Sedangkan yiren hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban nya bertanda dia baik baik saja. Taehyung tak perlu minta maaf untuk itu.

"Lihatlah...Eonnie ku cantik bukan? Impiannya dulu ingin menjadi model dan aktris. Ah aku harus mengajakmu kapan kapan kesana jika kondisi eonnie sudah membaik" ucap yiren mengeluarkan sebuah foto dari tas kecilnya.

"Lebih cantik dirimu ren sungguh tapi rasanya aku tak sabar ingin bertemu Noona taeri" goda taehyung membuat yiren lagi lagi menjambak kecil rambut taehyung, gemas rasanya.

"Apa impianmu?" Lanjut taehyung penasaran.

"Aku ingin menjadi komponis piano yang terkenal tapi itu hanya impian dalam mimpi saja Tae" ucap yiren menggantungkan pernyataan nya.

"Aku tidak bisa menjadi komponis, aku harus meneruskan perusahaan appa. Seharusnya eonnie taeri yang melakukannya tapi karena kondisinya yang sekarang membuat aku harus membuang jauh impianku" lanjut yiren sembari menutup matanya, menghirup banyak aroma wangi dalam jaket yang taehyung gunakan. Aroma menenangkan.

Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, udara semakin dingin. Tak ada lagi pembicaraan selama perjalanan diantara mereka berdua. Taehyung tau rasanya posisi yiren, mengingatkan dia akan sesosok seokjin yang harus meneruskan perusahaan milik keluarga mereka padahal seokjin sendiri memiliki impian menjadi aktor yang hebat.

 Taehyung tau rasanya posisi yiren, mengingatkan dia akan sesosok seokjin yang harus meneruskan perusahaan milik keluarga mereka padahal seokjin sendiri memiliki impian menjadi aktor yang hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Wang taeri)

-lya

Scenery | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang