Bab 20 : Childhood friends

113 17 2
                                    

"Kim taehyung... sudah berapa puluh pesan dan panggilan milikku yang sudah kau abaikan" teriak Lia saat membuka paksa knop pintu kamar milik taehyung. Membuat taehyung dan jimin mematung di tempat sesaat tak menyangka akan kehadirannya.

"Apa yang kau lakukan disini? Ah tidak, bagaimana bisa kau ada disini?" Suara taehyung meninggi yang tak ingin kalah dari lia. Sedangkan Lia hanya menatap datar taehyung dan jimin secara bergantian. Ya bisa taehyung tebak dari reaksi lia tak mungkin kedua hyungnya yang membiarkan Lia masuk seenaknya pasti kedua orang tuanya.

"Jim pulanglah. Aku harus bicara berdua dengan alien satu ini" mendengar ucapan Lia membuat Jimin malah merebahkan tubuhnya dikasur taehyung, enggan untuk mendengar usiran Lia jika taehyung saja sang pemilik rumah tak pernah mengusirnya dan ditambah lagi meninggalkan mereka berdua dikamar tentu Jimin takkan membiarkannya sekalipun mereka teman semasa kecil.

"Hey Lia segitu jahatnya padaku langsung mengusir. Tidak rindu? Lihatlah dirimu tuan putri? Wahh semakin cantik, kau pasti sudah menyiapkan banyak hal untuk menjadi tunangan taehyungkan?" Goda Jimin tersenyum licik. Memang harus Jimin akui, sudah lama tidak bertemu Lia semakin cantik dan terlihat dewasa tapi tetap saja tak masuk kriteria Jimin.

"Lihatlah siapa yang sekarang sedang bicara? Ooh ternyata tuan Park, kenapa kau tidak bertambah tinggi sih dari waktu ke waktu" sarkas Lia. Sedari kecil, diantara mereka bertiga hanya Lia dan jimin sajalah yang senang berdebat. Taehyung pikir akan mereda seiring berjalannya waktu tapi nyatanya adu debat mereka malah semakin parah.

"Sudahlah. Lia, ada perlu apa datang kemari?" Kali ini taehyung angkat bicara sebelum terjadi baku hantam diantara mereka berdua.

"Taehyung sebenarnya aku memiliki banyak pertanyaan untukmu tapi aku tak akan mengatakannya sekarang karena ada Jimin disini dan lagipula ini dirumahmu, aku tak ingin orang rumahmu mendengar pembicaraan kita, terutama kedua orang tuamu" Lia melangkah, mengambil tempat nyaman untuk dia duduki. Kakinya terasa sedikit sakit karena sedikit berlari saat menuju kesini.

"Jika kau jauh-jauh datang kemari hanya untuk berbicara seperti itu kenapa tak mengatakannya lewat ponsel saja. Kau hanya membuang waktuku" sarkas taehyung tak peduli.

"Wah kupikir kau pintar Tae, ternyata sama bodohnya dengan jimin. Yakk! aku takkan jauh-jauh datang kesini jika kau membalas pesanku, Kim taehyung" ucap Lia yang menahan sedikit amarahnya. Rasanya berhadapan dengan dua orang aneh didepannya malah akan menciptakan keriput diwajahnya.
Lia sangat tau taehyung tak setuju dengan pertunangan ini tapi tak seharusnya taehyung menjadikannya alasan untuk mengabaikan pesan darinya.

"Kim taehyung bukan sekarang tapi nanti, mari kita bicara di tempat lain dan pastikan pesanku tak kau abaikan lagi" lanjut Lia yang sudah mulai melangkah jauh meninggalkan kamar taehyung, tak ingin berlama-lama disana, ia hanya ingin pulang.

"Kim taehyung bukan sekarang tapi nanti, mari kita bicara di tempat lain dan pastikan pesanku tak kau abaikan lagi" lanjut Lia yang sudah mulai melangkah jauh meninggalkan kamar taehyung, tak ingin berlama-lama disana, ia hanya ingin pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Choi ji-su / Lia)


-lya

Scenery | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang