Mencintai, barangkali hanya sebentuk rasa untuk menambah khawatir dikepala masing masing. Seperti yang taehyung lakukan menatap bulan seolah olah sedang ia menatap yiren. Kepalanya sakit. Obat tidur yang ia beli diam diam nyatanya tak mampu membuatnya terpejam.
Jam pun sudah menunjukkan hampir pagi untungnya saja sekarang hari Minggu, ia jadi bisa mengistirahatkan pikirannya walaupun nyatanya tak bisa. Taehyung masih diam ditempat tak kala suara pintu terbuka terdengar dari telinganya, ia hanya melirik sebentar lalu fokus kembali menatap keluar jendela. Rupanya Hyung tertua datang menengoknya.
Seok jin menghampiri adik bungsunya. Seolah diluar jendela ada sesuatu yang menarik Seok jin pun ikut menatap ke luar jendela mencari sesuatu yang menarik perhatian taehyung."Aku akan terus meminta appa untuk membatalkan nya Tae" ucap seokjin berharap taehyung dapat tersenyum kembali saat mendengar ucapannya tapi nyatanya nihil.
"Tidak usah Hyung. Kau seperti tidak tau appa saja. Lagipula Lia dalam waktu dekat ini akan pulang ke Korea" seru taehyung membuat Seok jin menoleh ke arahnya. Lia tentu saja Seok jin ingat itu adalah nama panggilan taehyung sewaktu kecil untuk ji-su.
"Lalu bagaimana dengan yiren?" Kali ini pertanyaan Seok jin berhasil membuat taehyung menoleh ke arahnya. Seakan akan memang hanya yirenlah yang bisa membuat fokus taehyung beralih.
Yang ditanyapun hanya bisa terdiam. Taehyung hanya menatap sendu sang kakak. Bengkak dimatanya sebagai tanda bahwa taehyung tak ingin melepas yiren. Baginya melepas yiren sama saja melepas separuh dirinya. Terutama saat membayangkan akan sekecewa apa raut wajah yiren, sungguh taehyung tak sanggup rasanya. Sedangkan Seok jin hanya bisa menghela nafas panjang. ia tau posisi Tae berat. menikah dengan orang yang tidak dicintai, orang yang melaksanakannya pun akan terasa berat tapi Seok jin sangat mengenal adiknya seberat apapun nanti dan apapun keputusan taehyung nanti Seok jin akan mendukungnya."Tae... Dia akan baik baik saja, percayalah padaku. Dia memang akan merasakan patah hati tapi aku yakin dia akan bangkit dan tersenyum kembali" ucap Seok jin menenangkan sang adik. Walaupun dia sendiri tak yakin apa yang diucapkannya tapi dia sangat berharap yiren akan bangkit dan tersenyum lagi.
"Hyung apa kesalahanku sangat besar ke appa? Apa pernikahan ini hukuman untukku?" Ucap taehyung polos. Menurutnya ia hanya membolos satu hari disekolah, baginya pernikahan ini seperti hukuman atas kelakuannya.
"Tidak Tae. Ini bukan salahmu, bukan salah yiren juga dan buka salah ji-su. Appa yang salah karena tidak membicarakan terlebih dahulu kepada kita" ucap Seok jin lagi lagi menenangkan, menepuk belum pelan bahu sang adik.
Sedangkan taehyung sendiri mulai melamun, berpikir apa yang harus ia katakan nanti kepada yiren. Apa yang harus ia lakukan terlebih dahulu kepada yiren. Dikepalanya hanya satu nama itu saja yang terus berputar, taehyung sendiripun tidak ingin mencoba menghilangkannya. Ia hanya takut yiren kecewa kepadanya dan sekaligus takut kehilangannya.
-lya
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery | KTH
Short Story"Dengan cara cara yang tidak dapat kita terka, terkadang semesta merestui sesuatu yang tak kita duga duga." Begitulah kisah cinta Kim taehyung dan Wang yiren dipertemukan kembali setelah sekian lama berpisah. ...