Bab 33 : Love at first sight

77 15 0
                                    

Jimin menyesap kopinya yang masih dalam keadaan hangat dengan nikmat. Ketika cairan hangat itu mengalir ke dalam kerongkongannya, Jimin tidak menghentikan mulutnya untuk mendesah nikmat "ahh, kopi hangat memang terasa nikmat".

"Apa rasanya sangat senikmat itu?" Ucap seorang wanita yang tiba-tiba masuk keruangan meeting dengan senyum meneduhkan.

Jimin tersentak, di amati wanita itu dengan kikuknya. Tatapan Jimin jatuh pada kedua bola mata wanita itu yang sebening kristal, pipinya yang seputih porselen, dan bibirnya dipoles lipstik berwarna merah hingga menimbulkan kesan seksi itu bergerak-gerak lucu, Jimin harus mengakui bahwa wanita yang berada di depannya ini sangatlah mempesona dengan apa yang ia punya.

"Wang yiren" wanita itu memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya ke arah Jimin.

"Nama yang indah. Aku Park jimin" Jimin menerima uluran tangan yiren.

"Maaf atas ketidak sopanan kami, nona Wang. Atasanku sekarang sedang berada di toilet" ucap Jimin.

"Tidak masalah tuan Park, aku bukan tipe orang yang gila akan waktu" yiren kembali tersenyum.

Jimin berusaha menahan diri untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan wanita  tersebut. Namun, semakin ia menahan, semakin Jimin ingin berbuat lebih banyak. Mengobrol hal remeh, bercerita, meminum kopi bersama, dan hal-hal kecil lainnya. Jimin mulai penasaran dan semakin ingin tahu lebih banyak lagi mengenai Wang yiren.

Jimin kembali meminum kopi pertama pagi ini. pahit, tersamar manis. seperti dirinya yang kesulitan membedakan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan rasa penasaran.

"Maaf aku datang terlambat" ujar seokjin membuka pintu berusaha bersikap wajar. Sudah tiga puluh menit rupanya ia membuat yiren dan jimin menunggu.

Yiren hanya menggeleng kecil untuk pernyataan 'tidak apa-apa'. Raut muka yiren mulai serius seperti biasanya. Tetap menanggapi seokjin dengan sikap hormat dan senyuman.

"Yiren-shi, kau tidak ingat oppa?" Tanya seokjin dengan canggung saat seokjin melihat tatapan yiren yang menatapnya seperti orang asing. "Aku Kim seokjin. Tujuh tahun yang lalu, kita bermain piano dengan namjoon dan juga taehyung".

"Ahh... Seokjin oppa" jawab yiren saat mengingat tiga hal yang diucapkan seokjin yaitu dirinya, piano dan taehyung. Langsung dipeluknya seokjin dengan erat seperti seseorang yang sedang melepas rindu begitu juga dengan seokjin yang langsung membalas pelukan itu.

"Aku tidak menyangka ternyata kolegaku adalah oppa" ucap yiren tersenyum sangat hangat pada seokjin. Ia memang mengecek berkas yang akan digunakan dalam kerjasama antara mereka tapi salah dirinya yang tidak mengecek nama yang akan menjadi koleganya.

"Kau harus tahu, rasanya sudah lama sekali aku menantikan saat-saat seperti ini. Siapa sangka kita bertemu lagi" ucap seokjin sembari melepas pelukan. Tangannya yang penuh kasih sayang tak henti-hentinya mengusap lembut kepala yiren.

 Tangannya yang penuh kasih sayang tak henti-hentinya mengusap lembut kepala yiren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-lya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-lya

Scenery | KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang