Part 14

1.7K 157 124
                                    

" Aku pernah mengalami patah hati. Tapi ini adalah patah hati terberat dalam sejarah hidup ku. "

-----------------------------------------------------------
VOTE DAN COMMENT
-----------------------------------------------------------
Kalau kalian suka, SPAM COMMENT. Sampe 100 aku Up next chapter malam ini juga.😏
Berhubung ini malam jumat, Next chapter khusus DEWASA🌚

-----------------------------------------------------------

Pagi menjemput, suara kicauan burung jadi penanda bahwa waktu bermalas-malasan sudah berakhir. Pintu jendela yang biasanya tertutup ini sudah di buka lebar, walau kenyataan nya dari semalam jendela itu terus terbuka lebar hingga mempersilahkan pancaran sinar mentari memasuki kamar tidur itu.

Diatas ranjang yang berukuran cukup besar , terdapat seonggok manusia yang sangat tidak manusiawi terbaring dengan mata terbuka menghadap keluar jendela. Kantung mata yang mengerikan, rambut berantakan seperti semak belukar. Tempat tidur yang sangat-amat berantakan dengan bantal yang kececer di lantai.

Wajah wanita itu benar-benar sangat memprihatin kan. Dia tak henti nya memukul-mukul tempat tidur, saat sekelebat bayangan terus menghantui nya.

'I love you Arabella Bennedict Kohler.'-Jay

Lagi dia memukul kepalanya untuk mengusir ingatan itu dari pikiran nya. Namun, semakin dia berusaha , bella malah semakin terus mendengar kalimat itu di mana-mana. Sampai wanita itu begitu frustasi.

" Hentikan Jay!" kesal nya. Walau Jay tidak sedang bersama nya.

Dia membenamkan kepala nya kebawah bantal. Bukan karena dia tak suka dengan kalimat itu, hanya saja jantung nya tak henti berdetak kencang. Mengingat bagaimana Jay mencium nya semalam. Kali pertama, dia merasa ciuman yang berbeda. Tidak ada nafsu di sana, tapi Bella menyukai bagaimana Jay membuat nya hanyut dan pasrah atas kendali lelaki itu. Lelaki itu begitu manis memperlakukan nya, sehingga membuat perasaan bella kacau.

Detik berikut nya, suara dering Hp di meja nakas, membuat bella menoleh. Dia sudah mengabaikan lebih dari 30 panggilan dari semalam. Dan itu semua adalah ulah willis. Bella terlalu malas berbicara dengan nya, karena dia belum siap menata hati nya kembali. Jay, sudah cukup membuat nya porak poranda.

Namun, karena hp itu terus berdering akhir nya, bella mengambil benda pipih itu. Saat melihat layar, dia begitu kaget mendapati nama Jay tertera disana. Lagi, dia merona dengan kegugupan yang sangat tertera. Dia mengingat semua nya kemarin, bibir Jay yang penuh, menginvansi seluruh permukaan bibir nya. Tak lupa benda lunak yang terlatih itu....

STOP!

" Apa yang kau fikir kan bella. Hilangkan pikiran aneh mu itu." sugesti nya.

Dia menarik napas tiga kali lalu mengangkat telpon itu. " Ekhm... Hallo?" Jawab nya dengan menetral kan suara nya yang serak.

" Kau baru bangun?" Tanya Jay disana dengan lembut.

Oh... Suara nya.

Apa aku mulai mengagumi nya?

Tidak. Hentikan pikiran bodoh itu.

" Eum... Ada apa jay? " tanya nya.

" Kau tidak mengangkat telpon dari semalam. Apa kau selelah itu, hingga tidak mendengarnya?" Khawatir Jay.

" Kau ada menelpon ku?" tanya nya kaget.

" Tidak. Bukan aku, tapi daddy mu. Dia mengatakan kau tidak mengangkat telpon nya dari semalam. Makanya dia menyuruh ku menelpon mu."

LOVE ME HARDER [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang