" Nikmati hidup ini seolah esok kau akan mati. Ingat lah, kebahagiaan itu kita yang menciptakan nya, bukan orang lain."
~WILLIS KENZO GALLILEO~
***************************************
VOTE DAN COMMENT, JUSEYOOOO
***************************************
ENDING PART 2***************************************
Happy Reading
.
.
.
.
.Seminggu setelah kepergian Willis, Anna benar-benar kehilangan tujuan hidup nya. Dia mengabaikan sang anak yang membutuhkan nutrisi darinya.
Hal itu membuat keluarga sangat khawatir. Hingga Bella harus membawa Anna konsultasi ke psikiater, namun nihil. Anna, tidak mau membuka mulut nya.
Bella memasuki kamar, saat mendapati sang kakak sedang menyisir rambut nya.
" Sini biar aku bantu." Ucap Bella dengan mengambil alih sisir itu.Dia mulai menyelipkan sisir itu ke atas kulit kepala Anna, sambil berusaha mencari topik baik untuk mengubah mood Anna.
" Anna, temani aku mencari furniture untuk rumah baru kami." Pinta nya.
Anna tak menjawab, dia hanya diam. Pikiran nya melalang buana mengingat momen kebersamaan nya dengan Willis. Jika ia ingat lagi, sangat sedikit waktu mereka untuk bersama.
Bella terus merasa khawatir, dia akhir nya memberikan pesan yang Willis sampai kan di dalam sebuah rekaman video.
" Willis meninggalkan ini untuk mu." Bella memberikan benda persegi panjang itu pada Anna.
Anna menatap Bella putus asa, namun dia tetap menerima nya.
" Jangan bersedih terlalu lama Anna, Willis kecil butuh perhatian mu." Ucap nya sambil menepuk pundak Anna, lalu dia berlalu pergi.
Di kamar ini tinggal Anna sendiri, yang masih menimang apa kah dia melihat video itu atau enggak. Dia tak ingin melihat Willis, tapi dia juga merindukan suami nya tersebut.
Akhir nya dia membuka video tersebut dengan menahan air mata nya.
Wajah pucat Willis berada disana. Berusaha untuk membuka suara nya dengan susah payah.
" Sayang, bagaimana kabar mu? Jangan bersedih terlalu lama,hm? aku akan ikut terluka jika kau terluka. " Kalimat tersebut yang pertama kali keluar dari bibir Willis.
" Maaf kan aku ya, seharus nya aku bertahan lebih lama agar bisa membuat mu bahagia, dan menjaga anak kita bersama, tapi. . ." dia menjeda dengan terbatuk, " aku tidak bisa. Tubuh ku semakin kaku, dan ini benar-benar menyiksa." Sambung nya.
Willis hanya menggerakkan bibir nya, namun tangan dan tubuh nya yang lain semakin kaku dan tidak bisa di gerakkan, padahal dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan kalau dia baik-baik saja.
Pria itu menggeram rintih saat ingin menggeser badan nya. " Anna, jangan menangis. Aku tahu kau akan berat menerima kepergian ku, tapi percaya lah aku akan tetap menjaga mu dari atas sana. Bertahan lah demi aku dan anak kita." Pinta nya.
Anna terisak hebat, dia memegang perut nya yang disana ada kehidupan. Darah daging nya dan Willis. Perlakuan Anna selama ini, tanpa sadar menyakiti buah hati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME HARDER [END] ✔
Fanfiction*** Jeffry Alvaro Jhonson (Jay, 35th) , Adalah seorang single dad yang menghidupi seorang putri dengan seluruh kebahagiaan yang ia miliki. Protective, Dominan, Tampan dan Sexy-itulah deskripsi sempurna untuk pria 35 tahun tersebut. Takdir mempertemu...