Part 40

1.3K 126 26
                                    

" Kalau wanita mu sedang marah, hanya dua yang perlu kau lakukan. Pertama, minta maaf dengan tulus. Kedua, berikan kartu kreditmu padanya. Sesimple itu."

***************************************
VOTE DAN COMMENT

***************************************
Happy Reading. . .

Bagi seorang pria, jika wanita sedang dalam keadaan mood yang buruk, hanya ada dua cara untuk meluluh kan nya.
Pertama, minta maaf dengan tulus lalu berikan apa yang mereka mau. Kedua, berikan kartu kredit mu padanya.

Itu terbukti ampuh ketika Jay mempraktek kan nya pada Bella. Lihat lah sudah berapa paperbag yang ada di tangan Jay saat ini. Bahkan Bella tidak menghiraukan omongan pria itu sedari tadi, karena terlalu asik memburu tas dan sepatu limited edition keluaran Gucci dan Prada.

Jangan tanya, nominal yang sudah di habiskan Bella untuk 30 menit mereka ada di mall ini. Kalian tidak akan sanggup membayangkan nya.

Wanita dan hobi nya tidak akan pernah bisa di campuri oleh siapa pun. Mereka cenderung akan merasa terluka dan tersakiti saat hobi mereka dilarang atau di tegur. Egois? Ya! Itu lah wanita. Makhluk paling egois dan boros.

Tapi bagi Jay, semua itu tidak seberapa di bandingkan dengan kodrat wanita yang harus merasakan sakit saat hamil dan melahirkan. Memikirkan sang anak yang ada di perut Bella membuat Jay, hanya mengalah dan membiarkan nya membuat kartu Jay sampai limit.

Aku bisa menghasilkan nya lagi dalam waktu 2 hari. --- begitulah pikiran Jay.

Lagian selama dia hidup, dari kecil hingga besar, Bella tidak pernah hidup susah. Apapun yang di minta nya, pasti selalu di penuhi. Jadi tidak mungkin, Jay akan mengekang nya, sementara Richard sangat memanjakan anak-anak nya dengan harta.

Tapi hanya satu kekhawatiran Jay, dia takut bella kelelahan dan akan imbas pada janin nya. Hingga dia mencoba memperingatkan kekasih nya itu.

" Sayang, Sini duduk dulu. Apa kaki mu tidak pegal?"

Bella menoleh, dan melihat Jay yang memegang hampir 10 paperbag di tangan nya. " Astaga! Aku belanja sebanyak itu?" tanya nya tak percaya.

Jay hanya mengendikkan bahu nya lalu berjalan kearah Bella. Dia letakkan paperbag itu, lalu menuntun Bella untuk duduk di kursi tunggu.

Dia merendahkan tubuh nya dengan berjongkok di hadapan Bella. Lalu dia ambil kaki wanita itu dan memijit nya lembut. " Lihat! kaki mu sampai bengkak seperti ini."

Bella merasa malu karena di lihatin banyak orang. " Jay. . . orang-orang melihat kita." Cicit Bella merasa grogi, karena dia tidak pernah terekspos di layar persegi milik siapa pun kecuali keluarga nya.

Jay menoleh kebelakang dan hanya memberikan sebuah senyuman. Dia kembali melihat Bella dengan sedikit mendongak. " Kau malu? Kau harus terbiasa dengan kamera, sayang. Karena calon suami mu ini ketenaran nya setara dengan artis papan atas." Jay berucap dengan penuh percaya diri.

" Ck! Kau saja yang tenar, aku dan anak ku tidak mau. Jadi tenar itu mengerikan. Setiap gerak-gerik kita pasti di ekspos. Eyuhh... Aku tidak suka."

Jay tertawa melihat nada bicara Bella yang semakin menggemaskan bagi nya. Dia tarik pelan tas selempang yang ada di pundak Bella agar wanita itu sedikit menunduk kearah nya.

" Anak kita. Aku berkontribusi banyak dalam pembuatan nya." Bisik Jay tepat di telinga Bella.

" Jay!" peringat Bella saat dia rasa pria itu akan melakukan hal gila.

LOVE ME HARDER [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang