Part 52

1.2K 116 52
                                    


" Melupakan cinta di masa lalu bukan perkara mudah. Tidak hanya butuh waktu setahun, atau dua tahun, tapi butuh waktu bertahun- tahun untuk melupakan nya. Bukan karena mereka. tidak bisa mencintai orang lain, tapi masa lalu yang di bangun dengan cinta dan harapan, akan abadi di tempat terdalam yang kita sebut hati."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

VOTE DAN COMMENT.

***************************************
HAPPY READING!!!

.
.
.
.
.

Mentari pagi hari ini begitu cerah, di tambah hiruk pikuk perkotaan yang semakin lama-semakin ramai oleh aktivitas penduduk.

Kendaraan melaju di bawah rata-rata karena di jalan utama cukup padat namun terbilang normal. Para pekerja, memasuki rumah kedua mereka dengan tergesa, karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul 08.30 am.

Begitu juga seseorang lelaki tampan dengan wajah blasteran memasuki rumah sakit dengan pakaian casual nya beserta sebuket bunga indah yang melambangkan keabadian dan cinta, Baby Breath-Red Rose.

Langkah nya pasti menapaki anak tangga satu persatu. Saat sudah mencapai lorong, dia mendapati gadis cantik yang sedang meminum sebotol cola.

Sebuah senyuman terpancar dari bibir nya. " Angel? " panggil lelaki itu.

Angel yang sedang menenggak cola dengan rakus tersedak saat melihat siapa yang menyapa nya.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Sangat perih dan panas, ketika minuman itu menyengat di tenggorokan nya. Dia bahkan sampai menepuk-nepuk dada nya.

"Ash! Sial! perih sekali " umpat nya pelan.

Bright, membantu Angel dengan menyodorkan minuman botol yang dia pegang dari tadi. " Pelan-pelan Angel, aku tidak meminta minuman mu." Canda nya dengan menepuk-nepuk punggung si cantik.

Melihat perlakuan Bright, membuat Angel merona. Entah mengapa di mata gadis itu, pria yang di hadapan nya ini berkali-kali lipat lebih tampan dengan pakaian casual seperti ini.

Angel buru-buru membuang pikiran yang mengagumi Bright. Sampai dia mulai tenang dan menanyakan keberadaan pria itu disini.

" Ingin bertemu siapa?" tanya nya.

Bright tersenyum. " Kau" ucap nya dengan tersenyum miring. Entah kenapa karena rona di wajah Angel, membuat Bright ingin menggoda nya.

" Eh! aku? " tanya nya bingung.

" Em... Kau sudah makan?" tanya nya.

Angel menggeleng bersamaan dengan degup jantung nya yang menggila. Dia menjadi kikuk karena atensi Bright benar-benar sangat mendominasi pembicaraan mereka.

Bright melihat kearah ruang rawat bertuliskan 216 atas nama Arabella Bennedict Kohler. " Bagaimana keadaan Bella?" tanya nya memecah kecanggungan.

" Sudah lebih baik. Daddy terus bersama mama dari semalam " jawab nya.

" Willis?" tanya nya lagi.

" Uncle, belum siuman," dia menjeda "Aku merindukan nya." sambung Angel lirih di akhir kalimat nya.

Bright dengan ringan, mengambil tangan Angel, dan menepuk nya pelan. " Dia akan sembuh secepat nya. Dia juga pasti merindukan keponakan cantik nya ini." Balas Bright.

Oh Jantung Angel! Seakan mau keluar sakin dia kaget dengan perlakuan Bright. Jika Daddy nya melihat ini, sudah dia pastikan Bright tidak akan keluar dari rumah sakit ini dengan wajah tampan nan mulus nya itu.

LOVE ME HARDER [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang