Part 19

2K 155 136
                                    

" Kita adalah budak dunia yang menginginkan Happy ending. Tapi terkadang Tuhan masih ingin bermain dengan akhir plot twist. "

-----------------------------------------------------------
VOTE DAN COMMENT

-----------------------------------------------------------
Rules biar aku up besok.

1. Komen di setiap scene yang kalian suka atau baper.

2. Comment sebanyak-banyak nya tanggapan kalian dikolom komen. Sebanyak mungkin. Jangan pada spam ya aku bingung balas nya nanti. Lebih ke tanggapan part ini. Biar aku bisa balas satu persatu.🤗🤗

Aku gak patokin berapa, tapi kalau tanggapan nya bagus, aku up besok.

-----------------------------------------------------------

*

**
Willis menahan tangan bella saat wanita itu mendorong nya. Wajah pria itu begitu merah menahan marah. Dia semakin menghimpit bella dengan tubuh nya.

" Seperti ini kau membalas ku? Menjadi jalang?! " Geram nya. Bukan tanpa alasan, willis marah. Dia begitu mengkhawatirkan bella semalam karena dia sudah menyakiti wanita itu. Namun, kekhawatiran nya sungguh tak di hargai dengan Bella tidur bersama willis. Ditambah jejak Kiss mark yang semakin bertambah di leher wanita itu semakin membuat Willis meradang.

" Jalang? Ck! Ya. Aku memang jalang. Jalang para pria yang menginginkan ku, seperti kau." Kekehnya dengan wajah menahan amarah dan luka.

" Tutup mulut mu, Bella. Kau tahu aku benci dengan sikap mu saat ini. Kau bukan bella yang aku kenal."

" Seperti apa bella yang kau kenal? Yang hanya pasrah saat kau membohongi nya? Yang hanya diam saat kau mengkhianati nya? atau yang hanya diam saat kau memperkosa nya." Tekan nya dalam setiap kalimat.

Willis menggeram marah, dia menangkup pipi wanita itu. Dan menyatukan kening mereka. Amarah nya meluap seperti soda yang di guncang dengan kuat.

" Aku tidak pernah merendahkan mu seperti itu. Kenapa kau selalu memikirkan dirimu sendiri. Kenapa kau tidak pernah bisa memahami ku, bella!" ucap nya dengan amarah tertahan.

Bella sangat ingin menertawakan willis. Dia sungguh puas melihat willis seperti ini. Dia melepaskan secara paksa tangan willis di wajah nya, dan memberi jarak pada pria itu.

" Memahami mu? Kau pikir bagaimana aku bisa menerima mu lagi setelah kau menikahi kakak ku, Brengsek! Jangan mengubah fakta seolah aku yang bersalah disini!" bentak nya walau suara mereka masih pelan hingga tak terdengar keruang tamu.

Willis melunak saat melihat sudut mata wanita itu bergetar. Dia sudah paham batasan Bella, bahwa ketika dia sudah tak tahan hanya pelukan yang melunakkan nya.

Dia bawa wanita itu dalam dekapan nya. Walau wanita itu berontak dia tetap memeluk Bella. Mencium pucuk kepala wanita itu dengan lembut.

" Maaf kan aku sayang. Aku sudah menyakiti mu. Maafkan aku. Jangan seperti ini, eumm? Aku tidak bisa tanpa mu bella." ujar nya dengan nada frustasi.

Bella tak menyangkal setiap perlakuan Willis yang memeluk nya. Dia hanya menatap kosong ke sembarang arah. Terlalu sakit melihat wajah tampan yang selalu menemani malam nya beberapa tahun lalu, berakhir menyakiti nya sedalam ini. Namun begitu hati nya masih terus goyah saat willis memeluk nya erat seperti ini.

" Maaf kan aku bella. Aku janji semua ini tidak akan bertahan lama. Setelah Anna melahirkan aku akan mencerai kan nya. Kita akan hidup bersama setelah itu. Aku berjanji."

LOVE ME HARDER [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang