Part 18

1.8K 154 1.2K
                                    

" Let's play the game.  And see who's winner and Loser."

-----------------------------------------------------------

VOTE DAN COMMENT

-----------------------------------------------------------

1000 spam pakai kata-kata. Sanggup? Kalo berhasil. Aku Up hari ini juga.😎😉🤗

---------------------------------------------------------

***
Saat ini Anna dan willis berada di dalam kamar tamu milik Bella. Pria itu baru saja membantu Anna untuk istirahat. Anna tahu, suami nya itu sedang banyak pikiran, wajahnya begitu lesu dan tak ada gairah hidup disana. Tatapan nya kosong, jujur anna merasa sakit saat ternyata Bella begitu berarti buat Willis.

Apakah dia yang salah?

Apa dia terlalu Egois ingin memiliki Willis?

Apa tindakan nya sedari awal adalah kesalahan terbesar?

Berbagai pemikiran menghujani Anna. Pundak yang biasanya begitu gagah itu, menurun. Saat willis berjalan menjauhi nya, Anna sadar lelaki itu tidak akan pernah mencintai nya.

Hati anna begitu teriris dengan kenyataan itu. Namun, dia harus kuat demi anak nya. Biarlah willis tak pernah membagi cintanya dengan anna. Tapi setidak nya ketika anak ini lahir ada sang ayah yang menemani nya.

Willis keluar dari kamar tamu itu menuju balkon kamar Bella. Disini, mereka pernah melakukan kegiatan panas saat hujan membasahi kota. Dan itu terjadi kemarin, saat willis bertemu bella disini. Dia masih mengingar pertengkaran mereka hingga berakhir dengan erangan dan desahan.

Kemarin...

Willis pergi menemui bella saat Anna sudah terlelap. Dia tak perlu mengetuk pintu karena dia hapal sandi pintu Apartemen bella. Dia langsung disambut dengan tatapan sinis wanita itu.

" Bella... kita harus bicara."

" apa lagi? Semua sudah berakhir."

" Tidak ada yang berakhir. Aku tidak menyetujui nya. "

" Aku tidak perlu menunggu persetujuan mu untuk mengakhiri hubungan ini."

" Bella!"

Wanita itu tersentak, dia pergi menuju balkon rumah nya. Menanggapi willis sungguh membuat dada nya sesak. Tanpa dia sadari, willis sudah ada di belakang nya, memeluk wanita itu erat dan menangis di pundak bella.

" Aku tidak bisa hidup tanpa mu bella. Jangan menjauhi ku." Pinta nya.

Bella meremat kuat pegangan pada besi pembatas. Dia sungguh lemah dengan air mata dan ucapan putus asa. Willis terlihat sangat hancur saat bella memutuskan nya.

" aku mencintai mu bella. Sungguh aku hanya mencintai mu."

" Jika kau mencintai ku, tinggal kan Anna. " Ucap nya tegas dengan membalik hadapan nya ke arah willis.

Willis menatap wajah Bella yang terlihat sama kacau nya dengan dirinya. Willis elus lembut wajah itu penuh kasih, " Mau kah kau menunggu sebentar lagi. Sampai anak itu lahir, biarkan aku disisi Anna. Anak itu tidak bersalah bella. Dia butuh ayah nya." Balas Willis dengan meyakin kan wanita itu.

" Lalu aku? kau fikir aku tidak butuh diri mu? Aku lelah willis. Aku lelah menjadi simpanan mu." Kesal nya.

" Kau bukan simpanan ku bella. Kau masa depan ku. Percaya pada ku sayang, aku akan membahagia kan mu." Ucap nya lembut.

LOVE ME HARDER [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang