" Kenyataan memang terkadang tidak memihak. Tapi, kita bisa memperbaiki keadaan jika saling menguatkan."
--------------------------------------------------------------
100 comment aku up hari ini!!!!!
--------------------------------------------------------------
Happy Reading....
.
.
.
.
.K
eadaan ruangan menjadi hening, setelah dokter memberikan obat penenang, sekarang Bella sedang beristirahat.
Richard, Angel, dan Anna sedang ada di ruangan ini. Menatap prihatin pada Bella yang harus kehilangan bayi nya.
" Dia akan baik-baik saja kan?"
Anna bertanya, untuk memastikan ketakutan nya tidak akan terjadi. Dia tahu betapa Bella sangat menantikan kelahiran buah hati nya.
Tak jarang, dia selalu bertukar pikiran dengan Anna. Kadang mereka juga saling bertukar info seputar kehamilan. Apa yang boleh dan tidak di lakukan wanita hamil. Kemarin hal-hal demikian sangat menyenangkan untuk mereka. Tapi sekarang memikirkan nya saja, hati Anna berdenyut nyeri.
" Kalian pulang lah, biar daddy yang jaga."
Kedua nya menurut, Anna dan Angel memilih pulang setelah melihat Jay dan Willis yang berada di ruang ICU.
Tinggallah Richard yang sedang menjaga Bella. Dia berjalan mendekat, merapikan helaian rambut Bella yang tergerai, lalu tangan nya beralih menautkan kedua tangan nya pada Bella.
" Maaf kan daddy ya... Seharus nya daddy lebih memikirkan kalian di bandingkan perasaan sendiri."
Richard mengecup punggung tangan Bella. " Maaf kan daddy. Daddy memang tidak becus menjadi orang tua. Jika saja, dendam itu tidak ada, maka semua tak akan begini. Ini semua salah daddy. Maaf sayang."
Berulang kali, dia berucap maaf, sampai dia tak sadar mimpi menjemput nya. Membantu meringan kan pikiran nya, dan melupakan penyesalan nya.
Hanya mimpi yang membuat mu jadi diri sendiri sebenarnya.
Pagi menjemput, sinar mentari menembus jendela kaca. Bella sudah terbangun lebih awal, tapi dia enggan untiuk bergerak. Bahkan kebas ditangan nya sebab Richard menumpukan kepala nya disana, pun dia abaikan.
Air mata nya terus mengalir, namun dia seperti mayat yang kaku, bahkan dia tidak berkedip. Rasa sakit yang dia rasakan lebih dalam, dari sakit pasca operasi atau pun saat Brandon menyayat lengan nya cukup dalam.
Bella masih belum bisa mempercayai semua ini. Kehadiran bayi itu seakan-akan ada di samping nya. Samar dia mendengar tangisan bayi, dan itu membuat nya mengedipkan mata dan berusaha bangkit.
Hal itu membuat Richard, terbangun. " Kau sudah bangun? apa kau butuh sesuatu?" tanya nya.
Bella mengabaikan Richard, lalu dia menatap kesebelah kiri nya. Dia tersenyum haru. " Anakku... Kau kembali sayang, " ucap nya. Tangan nya mengambil udara, dan seolah menggendong seorang bayi.
" Mama tahu, kamu tak akan meninggalkan mama." Dia menciumi udara.
Richard melihat itu tak tahan lagi, dia tak sanggup melihat Bella menderita seperti ini.
" Bella, kau bicara dengan siapa?" tanya nya.
" Anakku dad, lihat! dia baik-baik saja. Aku tahu kalian pasti sedang mengerjai ku. Lihat, dia tampan sekali." Dia menyodorkan tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME HARDER [END] ✔
Fanfiction*** Jeffry Alvaro Jhonson (Jay, 35th) , Adalah seorang single dad yang menghidupi seorang putri dengan seluruh kebahagiaan yang ia miliki. Protective, Dominan, Tampan dan Sexy-itulah deskripsi sempurna untuk pria 35 tahun tersebut. Takdir mempertemu...