[4] Apa itu rindu

719 44 2
                                    

"Apa gunannya harta, jika si pemilik tak bahagia."

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

Iqbal terlihat sedang asik melamun dengan posisi terlentang menghadap langit langit atap rumahnya.

"Jangan jangan Zara benar menyukai Nizam, dia begitu semangat menceritakan kelebihan Nizam dihadapanku. Mukanya pun memerah ketika aku menanyai perihal dia suka dengan Nizam atau tidak."

Iqbal mengambil ponsel yang terletak dimeja dekat kasurnya, berniat untuk mengirim pesan dengan Zara. Menanyakan bahwa dia benar menyukai Nizam atau tidak, tapi Iqbal hapus kembali lalu mengetik kembali mengganti pertanyaan dia sudah tidur atau belum tapi dihapus kembali. Dia tak jadi mengirim pesan dan memilih menutup ponselnya.

Ia menghela nafas panjang kemudian mengganti posisi menjadi duduk tak lama dia beranjak melangkahkan kaki mendekati jendela kamar sembari menatap ke langit yang kebetulan saat ini bulan purnama tiba, langit terlihat begitu cantik, terang benerang dihiasi bintang-bintang.

Luas kamar Iqbal tiga kali lipatnya ruang kelas yang berada kampus, bayangin saja bagaimana besarnya kamar Iqbal, Apa saja bisa masuk dalam kamarnya. Rumah megah bak istanah itu hanya di isi 5 orang didalamnya tiga asisten rumah tangga, satu tukang kebun dan satunya satpamnya yang setiap hari membuka tutup gerbang kapan saja dikala tuanya ingin keluar atau masuk kedalam istanahnya.

Begitulah kehidupan Iqbal bak anak sultan, apa saja diladeni tanpa harus susah payah membuka menutup sendiri. Makanan apa saja sudah disiapkan oleh asisten rumah tangganya. Iqbal hidup dengan diselimuti kemewahan, orang tua Iqbal sudah mefasilitasi penuh apa kebutuhan anak semata wayangnya itu.

Mungkin sebagian akan berfikir Iqbal hidup bahagia, salah satu anak yang beruntung memiliki orang tua kaya raya. Realitanya tidak begitu, justru dia sangat dan sangat menderita. Kedua orang tuanya tidak pernah ada dirumah, bahkan bertemu saja sangat sulit baginya. Sejak kecil Iqbal sudah terbiasa hidup sendiri, kerinduan menantikan mereka pulang sudah menjadi makanan sehari-hari. Orang yang tidak tahu kehidupan sebenarnya, akan mengatakan bahwa Iqbal adalah orang beruntung. Memiliki wajah tampan yang hampir sempurna dan juga keturunan anak orang kaya yang mungkin hartanya tidak akan habis hingga tujuh turunan. Hanya melihat dari satu sisi orang-orang banyak yang iri akan kehidupan Iqbal bahkan banyak wanita yang tergila-gila kepadanya berebut ingin menjadi kekasih Iqbal.

Harta melimpah, dikarunai wajah tampan itu tak memulu akan hidup bahagia, nyatanya Iqbal berbanding terbalik dari penilaian orang, dia cukup menderita menjalani hidup yang seperti ini. Hanya gadis seperti Zara lah yang mampu menghibur hidupnya menjadi lebih berwarna.

"Mas Iqbal hebat ! Mas Iqbal pahlawan Zara." Teringat kembali kata-kata itu saat Iqbal melindungi Zara dari cowo kurang ajar akan melakukan hal buruk kepada Zara.

Kini sudah berlalu, sepertinya kata-kata itu tak akan ia dengar kembali. Sudah ada laki-laki lain di hatinya. Iqbal mulai gelisah dengan perasaannya. Apa ini tanda kalau dirinya rindu dengan Zara. Wanita cantik nan mungil itu.

Iqbal kembali memandangi ponselnya lalu membuka kontak Zara yang dinamai Bidadari kecil. Yang sengaja ia ubah saat berada dikantin bersama Zara. Dia membaca pesan singkat dari Zara, terlihat cuek dan hanya ada hal penting saja dia mau chat duluan dengan Iqbal. Walaupun pesanya singkat padat jelas tapi aslinya dia gak secuek itu, dia wanita yang ramah dan crewet.

"Bidadari kecil ku. Cantik mungil lucu dan sangat crewet. Dia wanita yan ceria dan aku menyukainya." Batinya sembari melihat potret Zara lalu ia tempelkan didadanya.

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang