[32] Maaf

216 21 0
                                    

"Sakit hati sulit untuk diobati.
Tapi dengan ikhlas, semua beban akan terasa lebih ringan."

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

"Ya Allah Zaraaa ! Jam 7 belum bangun, jangan bilang belum sholat subuh." Teriak Aisyah melihat Zara yang masih berbaring diatas kasurnya.

"Zara lagi bulanan Ummi." Balas Zara lirih seraya menarik selimut menutupi sebagian tubuhnya.

Begitulah Zara kalau sedang datang bulan dia malas untuk ngapa-ngapain, maunya tiduran terus diatas kasurnya. Tingkat kemalasan bertambah 80%, membuat Aisyah yang melihatnya merasa geram. Sebentar lagi dia akan menjadi istri orang, harusnya Zara sudah belajar mandiri dan tidak malas-malasan seperti ini.
"Bangun Zara jangan tidur lagi." Ucap Aisyah sembari membuka selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Nanti Mi, 5 menit lagi." Balas Zara.

"Sayang sebentar lagi Nizam kesini loh, katanya mau ngajakin kamu pergi." Ucap Aisyah.

Mendengar Nizam akan kesini Zara pun langsung bangun, mukannya langsung panik, pasalnya Nizam tak memiliki kontaknya Zara dan Umminya tahu dari mana kalau Nizam akan datang kesini. "Serius Mi ? Kok enggak ngabarin aku sih Mi."

"Udah cepet mandi sana." Pinta Aisyah.

Zara beranjak dari tempat tidurnya lalu pergi ke toilet untuk mandi. Dia begitu bahagia karena akan pergi bersama calon suaminya. Setelah selesai mandi dia ingin tampil cantik dicalon suaminya, dia akan berusaha tampil sempurna.

****

"Apa alasannya mas Nizam menerima perjodohan ini. Kenapa enggak coba cari sendiri, padahal diluar sana banyak yang menyukai mas Nizam dan terkagum kagum dengam ketampanan mas Nizam."

Kini Zara dan Nizam berada ditaman, mereka duduk berjejer diatas rumput tak beralas apa-apa. Didepan mereka terdapat sungai yang jernih, Zara begitu menikmati pemandangan sungai yang mengalir tenang. Udara juga cukup sejuk karena banyak pohon rindang disamping mereka, tidak ketinggalan semilir angin yang datang menambah kesejukan hari ini.

"Aku jatuh cinta sama kamu, makanya aku menerima perjodohan ini." Balas Nizam santai.

Mendengar pernyataan dari Nizam, Zara terkejut bukan main. Sejak kapan Nizam menyukai dirinya. "Jatuh cinta ? Jadi mas Nizam sudah tau dari dulu kalau yang dijodohkan itu aku ?" Balas Zara.

Nizam mengeleng. "Tidak, aku tidak tahu siapa orangnya. Tapi Ayah bunda ku yang selalu menceritakan tentang dirimu pada ku, sejak itu aku jatuh cinta dan ingin tahu lebih jauh tentang dirimu."

"Dengan menceritakan begitu mas Nizam langsung suka ? Enggak masuk akal banget." Balas Zara seakan tak percaya yang diucapkan Nizam kepada dirinya.

Nizam tersenyum tipis. "Aku tidak tahu kalau yang dijodohkan orang tua ku itu kamu Zara, orang tua sengaja merahasiakan identitasmu. Walaupun begitu entah kenapa tiap kali orang tua ku menceritakan kamu jantung terus berdegub kencang, seakan aku sedang jatuh cinta. Aku sendiri bingung, kenapa perasaan ku bisa begini. Padahal aku belum melihat siapa yang akan dijodohkan dengan diriku." Ucap Nizam.

Nizam menghela nafas. "Kamu masih ingat saat dihalte depan kampus ?" Lanjut Nizam membuat pipi Zara memerah.

"Sejak itu juga aku jatuh cinta dengan mu Zara, sepulang mengantarkan mu aku terus memikirkan mu. Disetiap sholat malam, nama mu selalu sisipkan didoa ku, berharap kau lah jodohku. Walaupun aku sudah dijodohkan dengan orang lain, aku terus berharap kepada Allah agar jodoh ku itu kamu Zara, kalau pu bukan aku berharap kita dipertemukan disurga." Ucap Nizam.

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang