[18] Tolak perjodohan

466 26 7
                                    


"Amarah, emosi itu manusiawi tapi bagaimana kita mengendalikan emosi itu sendiri."

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

Di teras rumah terlihat Irwansyah sedang duduk berdua dengan Aisyah sembari menikmati kopi hitam.

"Aroma kopinya nikmat, senikmat senyum mu." Rayu Irwansyah sembari mencubit dagu sang istri.

Pipi Aisyah berubah merah. "Ah, Abi bisa aja." Sahut Aisyah sembari menepuk tangan Irwansyah manja.

Begitu harmonisnya pasangan satu ini membuat orang-orang yang belum menikah dibuat iri oleh kemesrahan mereka. Tapi lebih baik tidak iri dengan kehidupan orang sebab kebahagiaan tercipta bukan dari orang lain melainkan kita sendiri yang menciptakan kebahagiaan itu. Jangan suka mengeluh karena hidup tak sebagia orang lain tapi bersyukurlah. Dengan bersyukur hidupmu terasa lebih baik dari sebelumnya.

"Sayang ?" Panggil Irwansyah lembut.

"Iya Bi." Jawab Aisyah sembari senyum menghadap sang suami.

"Zara belum pulang kuliah ?" Tanya Irwansyah.

"Belum Bi." Balas Aisyah.

"Tumben belum pulang. Coba kamu telfon." Pintanya.

Aisyah mengangguk paham lalu mengambil ponsel yang terletak diatas meja detik selanjutnya ia membuka ponsel tersebut sembari nomor kontak Zara.

****

Disalah satu angkringan dekat dengan jalan raya, Sasa dan Dodi sedang asik menikmati makanan yang bernama pecel. Mereka berdua terlihat lahab tanpa henti memakan pecel tersebut, mungkin karena lapar dan menunya juga sangat mengoda selera apalagi makan pecel sudah sangat familiar dan juga sangat di gemari oleh lidah Indonesia.

"Aduh kenyang banget," ucap Sasa sembari meraba perutnya.

"Ya lah orang nambah 2 porsi." Celetuk Dodi.

"Padahal tadi niatnya mau diet, tapi kalau liat sambel pinginnya ngunyah mulu."

"Kenapa sih cewe suka banget nyiksa diri, kesel gue !" Pekik Dodi tak terima.

"Katanya cewe kurus itu cantik, makanya diet biar cantik bak model gitu."

"Cantik ? Kurus itu kaya orang kaleperan tau enggak, laper ya makan laper malah ditahan. Tuh bukan diet tapi nyari penyakit ! Dan Allah itu melarang hambanya yang dengan sengaja menyiksa diri." Tegas Dodi. "Jahanam tempatnya, mau ?!"

"Ihh jangan nakut nakutin napa."

"Udah yuk cari Iqbal sama Zara." Ucap Dodi sembari beranjak.

****

Di taman yang cantik karena ada pantulan cahaya dari lampu, Iqbal dan Zara begitu menikmati suasana ini justru sekarang mereka terlihat mangkin akrab, bersunda gurau dengan tingkah Iqbal yang absurd.

"Nyanyi balon ku ada lima gimana ?" Tawar Iqbal.

"Ih mas Iqbal, yang lain dong masa lagu anak-anak si."

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang