[37] Air mata

200 18 1
                                    

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

Habis Sholat isya, Zara masuk ke kamaranya lalu ia menoleh ke arah meja belajar ada buku diary yang tergletak, kemudian Zara mendekati meja belajar dan duduk atas kursi. Zara membuka buku diary lalu mengambil bolpoint.

Begitulah Zara jika banyak yang ia pikirkan selalu ingin menulisnya, sekedar mengurangi beban pikirannya. Ia gemar menulis sudah dari kecil dan sudah menjadi hobby untuk menulis.


Air Mata

Kenapa air mata ku cepat sekali jatuh
Apa karena aku lemah
Atau karena hati ku terlalu lembut

Yang orang lain lihat, aku ini bahagia
Suka tertawa riang
Terlihat baik-baik saja

Tapi beda dengan yang aku rasakan
Aku ini mudah sekali tersingung
Mudah sekali marah
Parahnya aku suka mengeluh dengan keadaan

Orang boleh berpendapat mengenai baik buruknya aku
Itu hak mereka, aku tak perlu marah jika perkataanya masih wajar

Mereka hanya melihat sebatas yang dilihat saja tapi tidak melihat latar belakang bagaimana

Aku itu tipe orang yang tertutup
Hanya orang tertentu saja aku mampu bercerita tak semua ku ceritakan
Karena aku belum bisa percaya sepenuhnya dengan orang lain sekali pun sudah menjalin pertemanan bertahun-tahun

Begitulah aku

Aku masih banyak sekali kekurangan bahkan aku kesulitan untuk mengurangi sifat buruk ku

Aku minta maaf jika aku pernah membuat mu kecewa karena perilaku atau maupun ucapan ku yang sering kali membuat hati mu terluka

Tapi kah aku salah ?
Jika aku marah, menangis terluka karena kehilangan orang yang aku sayang.

Mempunyai banyak teman itu gampang tapi sulit bagi ku mencari sahabat seperti Sasa. Selalu ada jika aku butuh, selalu menguatkan jika aku lemah.

Sekarang aku sendirian
Hari ku terasa sepi
Aku sangat kehilangan sosoknya
Suara cemprengnya masih ku terngiang dibenak ku, aku rasa dia masih hidup

Ya Allah kuat kan lah hamba
Ajari hamba untuk bisa ikhlas walaupun terluka
Tetap tabah walaupun lemah

Dari Zara untuk Sasa ❤

Zara menutup buku diary itu lalu menghela nafas.

"Sasa, semoga kamu tenang ya disana. Aku hanya bisa berkirim doa untuk mu di setiap sholat. Sasa aku sayang kamu."

Tes..
Tak sadar air matanya menetes kembali untuk sekian kalinya. Zara buru mengusap lalu tersenyum. "Jangan sedih Sa, aku enggak papa kok. Cuma bilang aku merindukan mu. Kita akan bertemu lagi di surga."

Zara teringat kata-kata dari Nizam untuk tidak menangis setiap kali rindu dengan Sasa. Karena nanti Sasa akan ikut sedih jika melihatnya.

Detik selanjutnya Zara beranjak lalu menjatuhkan tubuhnya keatas kasur.

DDRRRTTT...
Suara ponsel Zara berbunyi lalu ia bukanya.

Nizam

"Zara."

Zara
"Iya mas Nizam."

Nizam
"Besok aku ke rumah kamu."

Zara
"Hah ke rumah ? Ngapain mas ?"

Saat Zara di puncak penasaran justru Nizam sudah tidak online lagi dan pesan dari Zara justru centang satu membuatnya kesal tak berujung.

"Baru saja aku mengingatnya sudah langsung muncul." Batin Zara.

Lagi lagi jantung Zara berdebar, mengingat Nizam akan ke rumahnya. Pikirannya sudah mulai liar, padahal belum tentu yang ia pikirkan akan terjadi. Zara menatap langit langit kamar, sejujurnya ia masih tidak menyangka dia bisa dekat dengan Nizam yang awalnya mustahil, tapi tadir berkata lain.


🌈🌈🌈

Hayoo kira-kira ngapain ?

Jangan lupa kasih komentar vote ya riderss

Happy reading semuaa

Dan selamat bermalam minggu 😁

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang