[29] Pangeran dalam doa

233 20 2
                                    

"Apa ini jawaban dari semua doa-doa ku ? Orang selalu aku impikan, nama yang pernah ku sebut dalam sepertiga malam. Kini sosoknya datang untuk mengkhitbah ku. Masya Allah, aku merasa beruntung sekali hingga rasanya ingin menangis karena saking terharunya."

_MY DREAM_
@nunungayuerna9

🌈🌈🌈

Sasa baru saja keluar dari kelasnya, ia hendak pergi ke rumah Zara, ingin melihat keadanya sekarang sebab Sasa tidak tau menau kenapa sahabatnya tidak berangkat.

"Sasa." Panggil seseorang dari arah belakang lalu ia menoleh ke sumber suara.

"Iya, Eh Oppa !" Sahutnya terkejut.

"Tumben sendirian, Zara mana ?" Tanya Iqbal sembari melangkahkan kaki beriringan dengan Sasa.

"Hari ini dia enggak masuk." Balas Sasa.

"Kenapa ? tumben banget." Balasnya seakan tak percaya. Pasalnya Zara salah satu mahasiswi teladan yang datang lebih awal dibanding mahasiswu lain. Ia selalu menyempatkan belajar di taman sembari menunggu jam kampusnya.

"Sasa juga enggak tau, ini rencana mau ke rumah Zara takutnya dia sakit lagi." Balas Sasa.

"Bareng aja, aku juga mau ikut jenguk."

"Asikk ! enggak jadi naik ojol dong Sasa, kan mau diboncengin sama Oppa. Horeee." Balas Sasa antusias sembari jingkrak-jingkrak layaknya anak kecil yang dikasih balon.

Iqbal melirik ke arah Sasa, dengan tersenyum aneh seraya geleng-geleng. Mereka berdua pun pergi menuju ke rumah Zara.

****

Zara melangkahkan kaki beriringan dengan Aisyah. Sekarang dia akan menemui seseorang yang dia sendiri belum tau siapa orangnya. Dan hari ini adalah hari yang ditunggu tunggu oleh kedua orang tua Zara, berharap mereka berdua sama-sama suka.

Zara sendiri justru terlihat sangat nervous dan rasa percaya dirinya pun mulai menurun. Dia juga sangat gugup, berulang kali dia menghela nafas seraya mengucap beberapa kali istighfar untuk menengkan dirinya.

"Bismillah." Ucap Zara seraya menghela nafas panjang.

Langka demi langkah Zara terus tersenyum untuk mengumpulkan rasa percaya dirinya. Dia mengenakan dress berwarna merah jambu, terlihat sangit cantik dan anggun. Sampai diruang tamu Zara hanya melihat punggung laki-laki itu lalu dia menyapu pandangan seraya tersenyum.

"MasyaAllah, cantiknya anak kamu Wan." Ucap Alif terkejut melihat kedatangan Zara ke ruang tamu.

Semua yang diruang tamu pun ikut melengos ke arah Zara. "Cantik dong persis kaya Umminya." Sahut Irwansyah seraya menatap Aisyah dengan senyumannya.

"Loh Zara." Ucap laki-laki itu terkejut.

"Ini kan mba yang waktu.." ucap gadis cantik yang duduk disebelah laki-laki itu.

Zara menoleh "Mas Nizam ?" Sahut Zara lebih terkejut. "Ummi, dia udah punya istri ! Zara enggak mau jadi istri keduanya Ummi," Rengek Zara.

Semua yang ada didalam ruang tamu pun terkekeh mendengar ucapan dari Zara, padahal ia serius tidak ada niatan untuk bercanda.

"Kamu kenal sama Nizam ?" Tanya Aisyah kepada putrinya.

"Kenal Mi, dia kating Zara dikampus. Ini laki-laki yang Zara ceritain kemaren loh." Balas Zara. "nah itu cewenya." Lanjut Zara seraya menunjuk gadis yang duduk disebelah Nizam.

PANGERAN SYNDROMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang